Mataram (Inside Lombok) – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat kembali mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Batu Bedil berkapasitas 2 x 275 kilo Watt atau setara dengan 520 pelanggan daya 900 volt Ampere.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTB, Rudi Purnomoloka, di Mataram, Selasa mengatakan, PLTMH Batu Bedil memanfaatkan aliran air di sungai Sesaot untuk menghasilkan listriknya. Lokasinya berada di Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat.
“PLTMH tersebut mulai dibangun pada Oktober 2015 dan menjadi PLTMH ke-8 yang dioperasikan oleh PLN NTB,” katanya.
Lokasi PLTMH yang lain tersebar di seluruh Lombok, yaitu di Cakranegara, Sesaot, Pengga, Kukusan, Karang Bayan, Narmada dan Santong. Selain itu, PLN UIW NTB juga mengoperasikan pembangkit listrik tenaga air di Kabupaten Lombok Utara, yaitu di Koko Putih dan di Segara.
Rudi mengatakan di tengah tugas PLN untuk melistriki NTB, menghadirkan energi yang bersih dan ramah lingkungan adalah tantangan tersendiri untuk PLN.
Hal tersebut selaras dengan salah satu nilai transformasi yang saat ini sedang dilakukan di dalam lingkup PLN, yaitu “green”, di mana PLN harus berorientasi pada konsep penyediaan sumber energi listrik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Ada potensi kira-kira 100 mega Watt untuk energi baru terbarukan di NTB, yang bisa dioptimalkan. Dan PLN pasti akan memerlukan dukungan dari seluruh masyarakat dan juga semua pihak untuk memaksimalkan sumber daya alam tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral NTB, M Husni, mengapresiasi upaya PLN yang terus meningkatkan kontribusi energi baru terbarukan di dalam pengoperasian pembangkitnya untuk menerangi NTB.
“Atas nama Pemerintah Provinsi NTB menyampaikan selamat atas pengoperasian PLTMH Batu Bedil dan apresiasi tinggi untuk PLN NTB atas komitmen yang luar biasa dalam mendukung pencapaian target kontribusi energi terbarukan dalam bauran energi, sebagaimana tertuang dalam RUEN dan RUED Provinsi NTB,” katanya.
Husni menyebutkan bahwa sesuai Undang-Undang Energi, target bauran energi untuk energi baru terbarukan secara nasional adalah sebesar 23 persen pada 2025.
Salah satu langkah untuk memenuhi kebijakan pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi NTB tersebut adalah dengan pengoperasian PLTMH Batu Bedil.
Ke depan, Husni berharap PLN NTB dapat lebih memanfaatkan tenaga listrik dari sumber-sumber energi terbarukan lainnya, terutama dari pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Hal itu sekaligus untuk mendukung salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi NTB, yaitu program Zero Waste.
“Kami yakin PLN NTB akan terus memberikan pengabdian terbaik untuk memastikan NTB menjadi ‘Nusa Terang Benderang’ dalam rangka mendukung terwujudnya visi dan misi NTB Gemilang 2018-2023. Bravo PLN NTB yang senantiasa “Hadir Untuk Negeri”, ucap Husni.
Data PLN UIW NTB hingga Juni 2020, komposisi kapasitas daya energi baru terbarukan untuk NTB adalah sebesar 38 MW atau 11,5 persen dari total daya mampu yang dihasilkan oleh pembangkit. Dari total daya tersebut, sebesar 20,82 MW bersumber dari pembangkit listrik tenaga surya dan selebihnya 17,57 MW merupakan pembangkit listrik yang menggunakan aliran air untuk membangkitkan tenaga listrik. (Ant)