Lombok Barat (Inside Lombok) –
Diduga meninggal karena sakit, jenazah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Nursim (44), yang merupakan warga dusun Telaga Lebur Kebon, desa Sekotong Tengah, masih berada di rumah sakit di Jeddah Arab Saudi.
Keluarga menuturkan bahwa kabar duka itu diterimanya pada Minggu (14/11) dini hari, sekitar pukul 02.00 Wita. Mereka berharap agar jenazah kerabatnya dapat segera dipulangkan ke kampung halaman.
Kakak Nursim, H. Zultanul Hakim menuturkan adiknya tersebut telah berangkat ke Arab Saudi melalui jalur resmi (legal) sejak lima tahun lalu. Selama di sana, sang adik disebutnya setiap hari rajin menelepon menanyakan kabar istri dan keempat anaknya yang ada di rumah.
“Tapi sejak sebelum dikabarkan sakit dan meninggal, dia tidak ada kabar. Tidak pernah menelepon, terus kami dikabari oleh rekannya di sana kalau dia sakit,” tutur Zul.
Kabar meninggal adiknya pun diterimanya dari rekan seprofesi sang adik di sana. Selama bekerja, kata dia, sang adik dikenal sangat baik sehingga disayang oleh majikannya yang ada di Arab Saudi.
Keluarga berharap kepada pihak terkait, terutama pihak KBRI yang ada di sana supaya jenazah kerabatnya bisa segera dipulangkan, untuk kemudian dimakamkan dengan layak. Termasuk, harapan mereka agar berbagai hak dari Nursalim seperti gaji, asuransi, dan lainnya yang dimiliki supaya dapat diberikan.
“Pak presiden Jokowi, kami sangat berharap agar jenazah saudara kami dapat dipulangkan. Walaupun kami hanya bisa melihat peti jenazahnya saja,” ujarnya sedih.
Sementara itu, Kadus Telaga Lebur Kebon, Mahnun mengaku sudah melapor ke pihak Disnaker Lobar dan BP2MI NTB. “Kami berharap agar BP2MI NTB segera merespon laporan kami, supaya jenazah warga kami bisa dipulangkan ke sini,” tegasnya.
Menanggapi informasi itu, Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Disnaker Lobar, Masri Junihardy menyebut sesuai dengan prosedur yang ada, pihaknya sudah mengarahkan agar keluarga langsung melaporkan hal itu ke pihak BP2MI NTB. Sehingga untuk menindaklanjuti itu, pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan pihak BP2MI yang memiliki wewenang.
“Kami akan koordinasikan hal ini dengan pihak BP2MI. Karena yang lebih berwenang mengenai kepulangan jenazah itu pihak BP2MI dan kedutaan besar Arab Saudi,” pungkasnya. (yud)
