Mataram (Inside Lombok) – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat menyatakan siaga satu bencana menanggapi munculnya Siklon Tropis Ferdinand di perairan selatan Indonesia.
“Anggota sudah disiagakan. Siaga satu penanganan bencana,” kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Artanto di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan bahwa dalam siaga satu bencana, Polda NTB telah menyiapkan 2.000 personel yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Aman Nusa dari berbagai bidang yang dibutuhkan dalam setiap penanganan bencana.
“Kami siagakan peralatan, siagakan bahan pertolongan. Jadi, kalau ada bencana, Satgas Aman Nusa siap diterjunkan,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi bencana yang bisa kapan saja terjadi, Artanto mengatakan bahwa Satgas Aman Nusa telah disiagakan di sejumlah titik yang dipetakan berpotensi menjadi kawasan rawan terdampak bencana.
“Potensi untuk saat ini yang rawan di Lombok Utara dan Lombok Timur,” ujarnya.
Lebih lanjut, Artanto mengatakan bahwa pihaknya kerap berkoordinasi dengan BMKG perihal perkiraan cuaca. Hal itu sebagai bagian dari upaya deteksi dini.
Dari pantauan BMKG, muncul di bagian perairan selatan Indonesia Siklon Tropis Ferdinand yang diprediksi terjadi dengan rentang waktu 24 sampai dengan 27 Februari 2020.
Namun, siklon tropis yang terpantau di wilayah Samudra Hindia ini bergerak ke Berat Daya menjauhi Indonesia.
Begitu pula, munculnya Siklon Tropis Esther yang terpantau berada di Teluk Carpentaria, Australia dan diprediksi bergerak ke Selatan Barat Daya menjauhi wilayah Indonesia.
Namun, lanjut dia, dampak dua siklon tropis tersebut meningkatnya hujan lebat di wilayah Jawa, Bali, NTB, NTT, dan Maluku.
Selain itu, gelombang tinggi 2,5—4 meter di perairan selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan NTB, Samudra Hindia selatan Pulau Sumba, dan Laut Arafuru. (Ant)