Lombok Barat (Inside Lombok) – Polisi melakukan antisipasi maraknya aksi premanisme dengan modus pungutan liar yang terjadi di pelabuhan Lembar dan pusat perbelanjaan, serta lokasi wisata di Lobar. Polisi juga melakukan penindakan dan penertiban.
“Kalau di pelabuhan itu modusnya mencarikan kendaraan yang bisa dijadikan tumpangan menyebrang oleh penumpang pejalan kaki yang menuju Bali. Mereka mengincar korban supaya tidak bayar tiket pejalan kaki tapi membayar sejumlah uang ke mereka (calo, red)” beber Kasat Reskrik Polres Lobar, Iptu I Made Dharma Yulia Putra, dalam keterangan tertulis yamg diterima Inside Lombok.
Dalam hal ini, aksi premanisme ini menyasar para pejalan kaki yang bisa dijadikan penumpang gelap di bus atau pun truk yang akan menyebrang ke Bali.
Dengan iming-iming supaya mereka tidak perlu lagi membayar tiket kapal bagi penumpang pejalan kaki. Namun, korban diharuskan membayarkan sejumlah uang kepada oknum calo yang mencarikan kendaraan tumpangan.
“Ini demi keamanan dan kenyamann masyarakat, tindakan premanisme semacam ini harus kita tindak tegas dan lakukan penertiban” ujarnya.
Bahkan dalam pemberantasan aksi premanisme di Lombok Barat, pihaknya sejauh ini sudah melakukan penindakan terhadap puluhan orang. Yang terjaring dalam 20 kasus Pungli di berbagai lokasi dengan berbagai modus.
“Sebagain besar modus parkir liar, lalu iuran keamanan, baru kemudian penipuan berkedok calo di pelabuhan” ungkap Dharma.
Sehingga selain pelabuhan, lokasi yang turut menjadi atensi pihaknya juga termasuk pusat perbelanjaan dan tempat wisata. Yang rentan dicaplok parkir liar.