27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaPotensi Banjir di Lobar Hampir Merata, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Potensi Banjir di Lobar Hampir Merata, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Salah satu titik banjir di dusun Kebon Kongok, Desa Sukamakmur, Gerung. Pada Senin (20/12/2021) sore. (Inside Lombok/ Istimewa).

Lombok Barat (Inside Lombok) – Bertambahnya kawasan di Lombok Barat yang tergenang, disinyalir akibat tingginya intensitas hujan. BPBD Lobar mengimbau warga yang tinggal di kawasan berpotensi banjir untuk mengungsi bila intensitas hujan tetap tinggi, dan volume air sungai mulai mengkhawatirkan.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lobar, Hartono Ahmad menyebut imbauan ini termasuk untuk wilayah kecamatan Labuapi, Kuripan, Lembar dan Gerung. Mengingat saat terjadi hujan deras lebih dari satu jam pada Senin (20/12) kemarin, sungai di beberapa kawasan itu mulai meluap dan menggenangi persawahan hingga halaman rumah warga.

“Antisipasinya, kita suruh mereka waspada kalau hujan besar. Supaya mereka yang tinggal di kawasan berisiko itu, kalau hujan harus segera meninggalkan tempat itu untuk mengungsi ke rumah kerabatnya dulu,” tegas Hartono saat dikonfirmasi, Selasa (21/12/2021).

Karena tingginya volume air hujan yang terjadi saat ini potensi banjir di berbagai kawasan disebutnya sama besarnya. Tidak hanya potensi banjir dan longsor di kawasan perbukitan. Tetapi juga di perkotaan. Terlebih di kawasan yang dekat dengan sungai.

“Ini kan banjir yang datang karena sungai itu penuh dengan air hujan, berbeda dengan banjir bandang yang terjadi di Batulayar dan Gunungsari,” jelasnya. Pihaknya pun mengaku belum turun melakukan upaya tanggap darurat untuk pendirian tenda dan droping bantuan. Karena genangan air di beberapa titik itu pun masih bisa surut dalam waktu 30 menit.

“Karena airnya cepat surut, jadi tidak perlu tanggap darurat. Yang perlu tanggap darurat itu yang banjirnya minimal sehari sampai dua hari tidak surut-surut. Jadi warga harus mengungsi,” bebernya.

Kades Sukamakmur Kecamatan Gerung, H. Selamet mengakui bahwa wilayahnya menjadi salah satu kawasan yang sempat tergenang saat air di Sungai Babak meluap sore kemarin. Luapan air bahkan menggenangi sebagian wilayah di Dusun Kebon Kongok.

“Iya datang (luapan) air dari sungai besar itu. Tapi alhamdulillah tidak lama langsung surut,” ujarnya saat dihubungi Inside Lombok. Diterangkan, luapan itu pun menggenangi halam puluhan rumah warganya di kawasan Kebon Kongok.

“Karena hujannya deras, air sungainya penuh dan meluber ke pemukiman. Karena ndak ada untuk penutupnya,” imbuh dia. Diakuinya, di kawasan itu sudah ada tanggul, tapi tak mampu membedung tingginya volume air. Sehingga air mengalir dari celah yang ada.

Rosidi, salah seorang warga Kebon Kongok pun menuturkan pada 2009 silam kawasan itu dulunya juga pernah tergenang. Pada Senin (20/12/2021) kemarin peristiwa itu kembali terjadi, walau tak separah sebelumnya.

“Paling parah dulu di 2009 airnya setinggi dada orang dewasa. Itu karena debit air terlalu besar sampai tanggulnya jebol,” kata Rosidi mengisahkan.

Ia menyebut genangan yang kembali terjadi itu disebabkan oleh tingginya intensitas hujan. Kemungkinan banjir juga menghantui lantaran posisi daratan di kawasan tempat tinggalnya lebih rendah dibanding dengan desa-desa lainnya.

“Kemungkinan karena intensitas hujan dan banjir kiriman. Karena tempat kami ini kan lebih rendah dibanding dengan desa-desa tetangga,” tutupnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer