27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaPotret Akses Pendidikan di Daerah Terpencil Lobar, Terhalang Jalan Rusak hingga Minimnya...

Potret Akses Pendidikan di Daerah Terpencil Lobar, Terhalang Jalan Rusak hingga Minimnya Perhatian Pemda

Lombok Barat (Inside Lombok) – Akses jalan di Dusun Duduk Atas, Desa Batulayar, Lombok Barat (Lobar) punya kondisi yang memprihatinkan. Jalanan berbatu dan dipenuhi lumpur saat hujan itu pun menghambat aktivitas masyarakat setempat. Termasuk para guru dan murid yang mengenyam pendidikan di SDN 3 Batulayar yang ada di sana.

Sekolah negeri tersebut seolah terisolir akibat jalan yang rusak. Bahkan tak jarang, kondisi jalan yang dinilai sudah tidak layak dilalui itu kerap kali membuat guru dan para murid terlambat tiba di sekolah.

Akses pendidikan yang disulitkan oleh jalan rusak pun masih banyak ditemui di sebagian wilayah Lobar. Pemerintah daerah (pemda) pun belum mampu memberikan perhatian secara menyeluruh. Terutama di daerah terpencil, banyak sarana dan prasarana pendidikan hingga akses untuk menempuhnya justru rusak parah.

Kondisi ini pun dikeluhkan oleh guru dan murid karena dirasa sangat menghambat pelayanan pendidikan di daerah tersebut. Untuk bisa mencapai SDN 3 Batulayar misalnya, mereka harus menempuh jarak kurang lebih sekitar 3 kilometer dari jalan raya. Kemudian melewati jalan rabat sepanjang 1,5 kilometer. Sisanya, mereka terpaksa harus berjuang melewati jalan terjal bebatuan yang kadang kali juga becek berlumpur saat musim hujan.

“Kondisi jalan rusak ini sangat dikeluhkan warga, para guru dan murid,” ungkap salah seorang guru yang mengajar di SDN 3 Batulayar. Tidak hanya menyebabkan mereka terlambat, kondisi jalan rusak itu juga tak jarang menyebabkan guru dan murid kecelakaan karena terpeleset dan jatuh.

Selain kondisi jalan yang rusak parah, gedung sekolah di SDN 3 Batulayar juga memprihatinkan. Sejumlah tembok dan lantai gedung terlihat retak, dan beberapa fasilitas lainnya sudah banyak yang rusak.

Kadus Duduk Atas, Sahri mengakui kondisi jalan yang rusak parah itu juga dikeluhkan warga sekitar. Karena mereka setiap hari harus berjuang untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan kondisi jalan yang berbatu dan berlumpur.

Meski begitu, warga terpaksa tetap melalui jalan itu karena tak ada pilihan lagi. Mengingat jalan rusak itu adalah satu-satunya akses utama bagi warga menuju tempat tinggal mereka.

Kondisi jalan saat ini membuat warga berharap agar ada penanganan dari Pemda Lobar. Sebab warga dan para guru merasa terisolir lantaran akses jalan yang dinilai sudah tak layak dilalui tersebut. “Kami berharap perhatian dari pemerintah agar jalan kami segera ditangani,” harap Sahri. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer