Mataram (Inside Lombok) – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Nusa Tenggara Barat terus didorong meningkatkan kualitas produk untuk bisa menyasar pasar di Amerika Serikat.
Hal itu dikatakan Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah, saat membuka pelatihan pengrajin atau UKM di NTB yang bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Indonesia di New York, Amerika Serikat, di Mataram, Senin.
Zulkieflimansyah hadir membuka kegiatan itu dan berharap pelatihan ini dapat meningkatkan SDM pengrajin UMKM. Sehingga meningkatkan kualitasnya untuk dapat membidik pangsa pasar di Amerika Serikat.
“Pelatihan bertujuan untuk mengasah kemampuan memasarkan produk dan membangun jaringan bisnis, untuk mengikuti pameran dagang dan kriya terbesar di Amerika Serikat. Termasuk, untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM yang berdampak pada peningkatan ekspor produk kerajinan dan fashion Indonesia ke pasar Amerika Serikat,” katanya.
Ia senang dengan diselenggarakannya kegiatan tersebut. Apalagi tujuannya meningkatkan SDM yang bermuara pada peningkatan kualitas produk kerajinan dan busana. Terutama, untuk membuka akses pasar ke luar negeri. Para pengusaha dan pengrajin, akan menemui kendala atau tertekan jika tidak ada pasar.
“Kalau ada pelatihan apalagi punya keinginan dari mereka untuk membuka pasar, itu khan luar biasa,” ujarnya.
Ia menilai dengan pelatihan itu, para pelaku UMKM akan memiki kemampuan untuk melakukan penetrasi pasar. Sehingga, seluruh produk yang dihasilkan dapat terjual dengan baik di berbagai pasar di seluruh dunia.
Sementara itu, Konsul Muda Ekonomi Konsulat Jenderal Indonesia di New York, Wina, menyampaikan NTB memiliki potensi kerajinan tangan yang luar biasa besar. Produk kerajinan tersebut katanya dapat dipromosikan ke Amerika Serikat melalui berbagai pameran yang diselenggarakan.
Ia katakan, kerja sama mereka dengan para pelaku UMKM sudah dilakukan sejak 2016, sehingga, pelatihan online untuk para pelaku UMKM ini telah dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Saat ini, tegasnya, giliran NTB yang mendapat pelatihan itu.
“NTB dilihat sebagai salah satu provinsi yang memiliki potensi yang besar sekali dalam bidang kerajinan tangan,” katanya.
Pelatihan untuk meningkatkan kapasitas SDM di bidang pemasaran secara online. Sehingga produk-produk kerajinan NTB ini dapat dikirim dan dipamerkan di ajang New York Now. Yaitu pameran dagang dan griya terbesar di Amerika Utara. Di pameran itu, katanya, terdapat 2500 penyelenggara dan pembelinya dari profesional sekitar 25.000 orang.
“Tahun 2019 kemarin ada 8 booth dan 18 UKM dari berbagai daerah di Indonesia, yang kita bawa ke New York bekerjasama dengan The Craft, Bank Indonesia dan berbagai stakeholder lainnya,” katanya.
Ia berharap materi atau bahan yang disampaikan dalam pelatihan tersebut bisa membuka wawasan dan menambah pengetahuan para peserta. Ia meminta para peserta untuk memanfaatkan waktu pelatihan itu untuk bertanya dan bertukar pengalaman dalam hal pemasaran UMKM.
Pada pelatihan itu juga dipamerkan sejumlah produk yang akan diekspor ke Amerika. Di antaranya, olahan mutiara, kain tenun, ketak, dan berbagai produk kerajinan dari rotan.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi NTB, Lalu Saswadi, mengungkapkan pelatihan ini diikuti 40 peserta yang telah diseleksi Dinas Koperasi UKM NTB, bersama Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian, Dinas Pariwisata, dan Bank Indonesia. Jenis komoditi yang akan dipasarkan sendiri berupa ,tenun, mutiara, ketak, dan batok kelapa, yang mana merupakan produk kerajinan tangan/homemade yang ramah lingkungan.
“Kerajinan rumahan yang ramah lingkungan memiliki pasar tersendiri di dunia. Dan kita optimis produk kami dapat bersaing,” jelas Saswandi.
Terkait kuota peserta yang akan mewakili NTB di New York NOW, Saswadi mengaku tak bisa memastikan dikarenakan, hal itu pilihan langsung kurotor.
“Nanti acara ini tak hanya memilih UKM yang akan mewakili NTB di pasar Amerika Serikat tetapi UKM yang tidak terpilih pun akan terus dilatih oleh KJRI,” katanya. (Ant)