Mataram (Inside Lombok) – Surat protes yang dilayangkan PDBI Kota Mataram ke panitia cabang olahraga (cabor) drumband untuk kategori LBJP 800 meter, akhirnya direspon. PDBI Kota Mataram dan panitia melihat ulang video pada saat pertandingan drumband dan disebut tidak ada penalti untuk tim putra dan akhirnya dinyatakan menang dan membawa medali emas.
“Kalau memang kena penalti, kami akan terima dengan lapang dada. Tapi kalau tidak sesuai, itu yang kita perjuangkan. Setelah video itu dibuka, terbukti bahwa Kota Mataram dicurangi,” kata Ketua PDBI Kota Mataram, Kinastri Roliskana Kamis (23/2) pagi.
Ia mengatakan surat protes yang dilayangkan tim dari Kota Mataram sebanyak tiga kategori. Selain LBJP putra, dua kategori lainnya seperti LBJP Putri dan LKKB Putri. Namun yang ditindaklanjuti hanya video pertandingan LBJP Putra 800 meter. Hal ini disebabkan karena membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Kalau kita protes berarti ada penerimaan. Tapi itu tidak ada. Sampai tiga hari kita protes tidak ada satu pun diberikan jawaban apapun. Kami tidak peduli harus kalah, tapi harus dibuktikan dengan fair. Itu yang tidak dijawab,” ujarnya.
Ia membeberkan, protes PDBI Kota Mataram akhirnya ditindaklanjuti karena mendesak agar Ketua KONI Provinsi NTB, Mori Hanafi untuk memediasi dengan panitia. Sehingga akhirnya surat protes yang sudah dilayangkan ditanggapi. “Kami agak harus demonstratif agar KONI Provinsi untuk menekan cabor PDBI Provinsi NTB untuk menyelesaikan masalah protes dijawab,” tegasnya.
Ia menyebutkan, setiap surat protes yang dilayangkan maka harus membayar sebesar Rp3 juta untuk satu kali protes. PDBI Kota Mataram harus mengeluarkan anggaran untuk membiayai tiga protes yang dilayangkan sebesar Rp9 juta.
“Satu protes kita membayar itu Rp1 juta, kalau tiga kali kita protes ya kita harus bayar Rp9 juta,” terangnya.
Pada akhir pertandingan, Kota Mataram mendapatkan dua medali emas dan tiga medali perak. Dengan perolehan tersebut, Kota Mataram keluar sebagai juara umum untuk cabor drumband Porprov NTB XI 2023.
Sementara itu, salah satu juri cabor drumband Porprov NTB XI, Muhamad Ishak mengatakan pada cabor drumband memperebutkan enam medali. Terkait protes yang dilayangkan PDBI Kota Mataram sudah diakomodir dengan membuka kembali rekaman video pada saat pertandingan. “Tadi malam diselesaikan dengan membuka video. Akhirnya dari tiga protes, terbukti adanya bendera naik. Sehingga naik ke emas,” katanya.
Dua surat protes yang lain sambung Ishak, sudah mendapatkan penjelasan dan pihak PDBI Kota Mataram sudah menerima keputusan tersebut. Hal ini menjadi bahan pembenahan kedepannya, karena nomor LBJP ini baru pertama kalinya dilombakan.
“Ini perlu pembenahan kamera yang banyak. Kalau ke depan ini diperlombakan kembali butuh sarana prasarana elektronik pendukung dan yang merekamnya juga harus khusus,” terangnya.
Dalam pertandingan cabor drumband, juri yang harus terlibat idealnya sebanyak 45 orang. Namun di Porprov NTB XI hanya melibatkan 10 orang. “Alhamdulillah. Ketua PDBI NTB mensupport ini supaya sukses,” tutupnya. (azm)