26.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaPuluhan SD/MI di Loteng Akan Implementasikan Kurikulum Merdeka

Puluhan SD/MI di Loteng Akan Implementasikan Kurikulum Merdeka

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Puluhan SD/MI di Lombok Tengah (Loteng) melakukan registrasi penerapan Kurikulum Merdeka yang akan mulai diimplementasikan pada Juli 2022 ini.

Kepala Dinas Pendidikan Loteng, Lalu Muliawan menyebut penerapan Kurikulum Merdeka akan dilakukan di 33 SD/MI yang menjadi sasaran program Semua Anak CERDAS (cakap literasi dan numerasi dasar) yang diselenggarakan oleh Universitas Mataram dengan dukungan INOVASI (Inovasi untuk anak Indonesia).

“Sekolahnya adalah pelaksana INOVASI. Dan kurikulum merdeka dengan kegiatan INOVASI itu mirip. Maka kita berharap sekolah yang 33 ini sebagai pelaksana Kurikulum Merdeka di Loteng,” kata Muliawan usai membuka kegiatan pendampingan registrasi Kurikulum Merdeka di gedung PGRI Praya, Kamis (14/4/2022).

Dijelaskan, peserta yang mengikuti pendampingan tersebut yakni kepala sekolah dan pengawas SD. Dalam melakukan pendaftaran, mereka didampingi oleh fasilitator yang sudah disiapkan.

Sedangkan batas pendaftaran untuk menjadi peserta implementasi Kurikulum Merdeka ini hingga tanggal 30 April ini. Pihaknya berharap semua sekolah di Loteng mendaftar atau melakukan registrasi penerapan Kurikulum Merdeka. Sehingga bisa menjadi peserta begitu kurikulum ini dimulai pada Juli nanti.

“Dipersilahkan daftar mandiri. Yang pendampingan ini juga sebenarnya mandiri. Tapi kita coba pandu karena mungkin tidak bisa,” imbuh Muliawan.

Dijelaskan, Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Kurikulum Merdeka ini, lanjutnya, tidak merubah kurikulum yang sudah ada secara total. Namun, menyempurnakan kurikulum yang sudah ada. Di mana, dalam penerapan kurikulum ini nantinya akan lebih difokuskan pada peningkatan kompetensi siswa berdasarkan tingkat kemampuannya.

“Ini lebih fokus kepada peserta didik. Dan lebih kedepankan kompetensi. Kita tidak ingin anak-anak ini tamat tidak punya ilmu. Tapi dengan kurikulum ini anak-anak harus punya ilmu dan ijazah akan mengikuti,” jelasnya.

Dengan begitu, peserta didik akan lebih siap ketika menempuh jenjang pendidikan berikutnya. Meski demikian, lanjutnya, tidak ada pemaksaan terhadap sekolah untuk mengikuti kurikulum baru tersebut.

Sementara itu, Kepala SDN 1 Kuta, Budiawan mengatakan, pihaknya merasa terbantu dengan pendampingan registrasi kurikulum merdeka tersebut.

Pihaknya juga sudah siap untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka ini. Selain lebih mudah untuk meningkatkan kompetensi siswa, juga sudah tersedia modul-modul pembelajaran yang bisa digunakan.

“Tadi waktu registrasi itu mudah. Tinggal jawab beberapa pertanyaan termasuk pertanyaan tentang kesiapan sekolah. Dan otomatis langsung terdaftar,” ujarnya.

Menurutnya, SDN 1 Kuta sebagai salah satu sekolah sasaran program SAC juga lebih percaya diri untuk pengimplementasian Kurikulum Merdeka. Karena pengimbasan program SAC mirip dengan pola Kurikulum Merdeka yang fokus untuk meningkatkan kompetensi siswa.

“Sehingga kami sebenarnya sudah ada pondasi awal untuk menerapkan kurikulum ini. Akan lebih mudah nantinya,” imbuh Budiawan. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer