Mataram (Inside Lombok) – Sebanyak 105 calon pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat berlatih kewirausahaan sebagai bekal hidup mandiri mereka setelah tidak lagi menjadi aparatur pemerintah.
Pelatihan kewirausahaan yang difasilitasi Bank Mandiri Taspen (Mantap) tersebut, dibuka Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar di Lombok Utara, Rabu.
Najmul mengatakan banyak orang memandang pensiun itu suatu masalah sehingga banyak yang ketakutan hingga tidak jarang disikapi secara pesimistis.
Namun, kata dia, tidak sedikit pula yang memandang bahwa justru pensiun adalah saat seorang PNS merasa dimerdekakan sehingga lebih banyak dapat melakukan aktivitas lain yang tidak berhubungan langsung dengan rutinitas di ruangan atau kantor.
“Saya berharap bapak ibu berada di posisi di mana pensiun itu dianggap sebagai peluang untuk bisa melakukan sesuatu hal yang baru,” kata Najmul ketika memberikan motivasi kepada para PNS yang akan purnatugas pada 2020.
Menurut dia, segala sesuatu sebetulnya tergantung dari perspektif mana seseorang memandangnya. Artinya, jika seorang PNS memandang pensiun sebagai sesuatu yang positif, maka akan menjadi positif.
Pemkab Lombok Utara telah melaksanakan kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi PNS yang akan pensiun sejak dua tahun terakhir.
“Anggaplah apa yang diajarkan saat ini untuk mengisi waktu luang bapak dan ibu selama masih produktif sehingga dengan demikian, kita berpikir pensiun itu bukan masalah tetapi sebuah solusi,” katanya.
Kepala PT Taspen (Persero) Cabang Mataram Tribuna Pitra Djaya mengatakan pihaknya mempunyai program kerja kewirausahaan bagi para ASN yang akan purnabakti.
Program tersebut dilaksanakan sesuai imbauan Presiden Joko Widodo yang telah diluncurkan di Bogor, Jawa Barat, pada Februari 2019. Kegiatan tersebut diikuti 5.000 peserta dari seluruh Indonesia.
“Kami bekerja sama dengan Bank Mandiri memberikan pelatihan kepada bapak dan ibu sekalian agar nanti setelah pensiun tidak terputus untuk berkarya serta bisa bermanfaat untuk keluarga di samping agar tidak tidak memunculkan penyakit,” ujarnya.
Ia menambahkan kegiatan di Lombok Utara direncanakan mulai dari proses perencanaan jenis kewirausahan yang ingin dikembangkan sampai pada proses penjualan produk yang dihasilkan.
“Kami berharap mata rantai tatanan usaha yang dibangun nantinya tidak terputus. Artinya kegiatan wirausaha yang dilakoni bisa berlangsung terus menerus, berkelanjutan, dan berkesinambungan,” ucap dia. (Ant)