Mataram (Inside Lombok) – Jumlah koperasi di Kota Mataram mencapai 500 unit. Namun, dari jumlah ini hanya setengah yang beroperasi secara maksimal. Dinas Koperasi Perindustrian dan UMKM Kota Mataram mengumpamakan kondisi ini dengan peribahasa hidup segan mati tak mau.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan UMKM Kota Mataram, H. Lalu Fatwir Uzali, Jumat (5/8) di Mataram mengatakan, Pemerintah Kota Mataram tidak bisa membekukan ratusan koperasi yang tidak aktif. Pasalnya, ada syarat yang harus dipenuhi ketika akan dibekukan.
“Bersih-bersih koperasi yang tidak sehat tergantung dari pemda. Kita belum bisa katakan ini dibekukan atau tidak,” katanya. Ratusan koperasi yang tidak aktif tersebut berdasarkan pengawasan yang dilakukan. Di mana, koperasi-koperasi tersebut tidak berjalan sesuai fungsinya.
“Istilahnya ada sehat dan tidak sehat. Ini ada aturannya yang menyatakan sehat dan tidak sehat. Dari 500 itu ada 200 tidak bisa berjalan sesuai dengan fungsinya,” ungkapnya.
Jika nantinya ratusan koperasi di Mataram dibekukan, maka harus mengacu pada syarat-syarat yang berlaku. “Kalau dibekukan kita lihat regulasi dari pemerintah syarat-syarat dibekukan itu,” kata Fatwir.
Untuk mengetahui koperasi aktif atau tidak dilihat dari aktivitasnya. Salah satunya pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tetap dilakukan. Karena dari RAT tersebut bisa diketahui manajemen dan keuntungan masing-masing koperasi.
“Dari RAT ini kita bisa lihat dinamika dari masing-masing koperasi ini tidak saja keuntungan tapi juga manajemen,” katanya.
Di tengah pandemi Covid-19, koperasi diharapkan bisa terus berkembang. RAT bisa digelar secara online agar bisa tetap berjalan. “Berapa koperasi yang bisa dikatakan aktif. Jadi RAT ini yang menentukan. RAT ini juga bisa online,” sarannya.
Selama ini lanjut Fatwir, keberadaan koperasi di Kota Mataram sangat membantu perekonomian masyarakat. Sehingga di tengah kondisi perekonomian saat ini, koperasi bisa tetap berkembang untuk membantu masyarakat. “Kedepan koperasi ini bisa jadi penunjang perekonomian rakyat semua kemajuan ekonomi,” pungkasnya. (azm)