Mataram (Inside Lombok) – Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengusulkan ratusan nelayan untuk mendapatkan bantuan konverter kit dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui program konversi bahan bakar minyak ke elpiji tiga kilogram.
Kepala Bidang Perairan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram Emir Rumair di Mataram, Jumat, mengatakan jumlah nelayan yang diusulkan mendapatkan konverter kit sebanyak 630 orang.
“Nelayan yang kami usulkan itu sudah memenuhi syarat sesuai yang ditetapkan Kementerian ESDM,” katanya kepada sejumlah wartawan.
Syarat nelayan mendapatkan bantuan konverter kit antara lain, nelayan kecil yang memiliki sampan di bawah 15 GT atau menggunakan mesin ketinting, dan sudah memiliki kartu nelayan.
“Kami berharap sebanyak 630 atau minimal 50 persen dari nelayan yang kita usulkan bisa terakomodasi,” katanya.
Apalagi, sambungnya, bantuan konverter kit tahun 2018 kepada 200 nelayan yang menjadi sasaran konversi dinilai berhasil dan mendapat apresiasi dari pemerintah sehingga nelayan Mataram mendapat prioritas untuk mendapatkan bantuan kembali dari pemerintah pusat.
Dikatakan, program konversi ini dilakukan untuk menghemat biaya operasional yang dikeluarkan oleh para nelayan. Sejak beralih menggunakan gas, para nelayan hemat biaya operasional sekitar 40 hingga 60 persen.
“Satu tabung elpiji tiga kilogram sama halnya dengan membeli BBM sebanyak 5-7 liter, sehingga efisiensi bisa mencapai 50 persen,” ujarnya.
Namun sejauh ini, lanjut Rumair, para nelayan memberikan masukan apabila pemerintah ingin memberikan kembali bantuan konverter kit agar lebih kecil begitu juga dengan selang yang digunakan bisa lebih pendek, agar tidak mengganggu aktifitas melaut dan menggunakan ruang lebih banyak.
“Konverter kit sekarang spesifikasinya lebih besar, sehingga ruang untuk menampung ikan kecil. Harapan nelayan konverter kit lebih kecil agar ruang bisa digunakan lebih banyak untuk menampung ikan,” katanya. (Ant)