25.5 C
Mataram
Sabtu, 27 April 2024
BerandaBerita UtamaRatusan Pegawai di Lobar Berpotensi jadi ASN Bodong

Ratusan Pegawai di Lobar Berpotensi jadi ASN Bodong

 

Rapim yang digelar Pemda Lobar, Kamis (07/10/2021). (Inside Lombok/Istimewa).

Lombok Barat (Inside Lombok) –Ratusan aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemda Lobar berpotensi jadi ASN siluman. Asisten III Setda Lobar, H. Ilham menyebut dalam proses pemutakhiran data mandiri (PDM) melalui aplikasi My SAPK sekitar 336 orang ASN belum juga melakukan aktivasi.

Dalam aplikasi yang disediakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) itu ASN diberikan kemudahan melakukan akses administrasi. “Karena tidak login dan aktivasi di My SAPK, ASN yang bersangkutan berpotensi jadi ASN bodong,” ujar Ilham, Kamis (7/10).

Ia menyebut, angka itu diperoleh atas informasi langsung dari pihak BKN. Di mana sampai batas waktu pengisian PDM pada awal September lalu sebanyak 336 orang ASN tidak melakukan aktivasi.

- Advertisement -

Dari data yang dilihatnya sebagian besar ASN yang belum melakukan aktivasi saat ini berstatus staf. Sedangkan pejabat eselon di jajaran Pemda Lobar, diakuinya telah tuntas melakukan aktivasi data kepegawaian tersebut. Untuk menghindari masalah yang mungkin terjadi, Pemda Lobar saat ini mencoba mengusulkan agar BKN membuka kembali pengisian data di aplikasi tersebut.

“Total pegawai di Lobar itu ada 6.199 orang. Untuk angka pegawai yang sudah menyelesaikan PDM ada 5.426 orang, dan sisanya 773 orang belum selesai PDM,” jelasnya.

ASN yang tidak mengisi data di My SAPK tersebut dijelaskan tidak akan tercatat di basis data BKN. Sehingga besar kemungkinan Pemda juga akan kesulitan untuk bisa mencairkan anggaran belanja bagi ASN bersangkutan.

Diterangkan, bila ASN tidak terdaftar dalam data base BKN Pusat, maka Pemda secara umum tidak memiliki dasar untuk menganggarkan pembayaran gaji pegawai tersebut. “Yang akan jadi masalah kalau mereka tetap digaji, kemudian status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu akan jadi temuan,” ujarnya.

Ia mengklaim, selama ini pihaknya sudah dari jauh-jauh hari mengingatkan, hingga memberi pelatihan bagi para pegawai. Khususnya untuk registrasi dan melakukan aktivasi pada aplikasi tersebut. “Sudah kita bantu, tapi mungkin beberapa pegawai ini ada kendala. Tetapi kita tidak tahu kendalanya apa,” tandas Ilham.

- Advertisement -

Berita Populer