Lombok Barat (Inside Lombok) – Ratusan kendaraan dinas (randis) masih menumpuk hingga berkarat di pojok belakang kantor beberapa OPD jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Barat. Kendaraan yang terlihat usang itu menunggu dilelang.
“Soal randis yang di OPD, memang OPD sudah mengajukan pelelangan dan sudah mengajukan datanya. Kita juga sudah minta data randis-randis yang sudah melebihi umur pakainya,” kata Kepala BPKAD Lobar, H. Fauzan Husniadi saat dikonfirmasi, Senin (27/06/2022).
Namun, yang menyebabkan randis itu masih menumpuk lantaran pelelangan tidak bisa dilakukan langsung oleh pemda sendiri. “Harus lewat KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang), kantor lelang negara,” terangnya.
Fauzan mengaku, Pemda Lobar sudah mengajukan lelang ke KPKNL. Namun masih harus mengantre, karena banyak institusi yang juga sudah mengajukan lelang, termasuk dari pemerintahan pusat.
“Kalau kita tinggal menunggu jadwal, sudah hampir setahun kita tunggu jadwal lelang dari sana dan terbatas juga teman-teman yang membantu menafsir itu,” ungkap dia.
Proses lelang pun dirincikan Fauzan, mulai dari pelaporan dan pengajuan pelelangan dari tiap OPD. Kemudian, data itu diajukan ke UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor, Dishub Lombok Barat, untuk dicek persentase kondisinya. Lalu dari hasil tersebut yang dikirim ke KPKNL untuk kemudian menaksir kisaran harga lelang yang layak.
“Kita ndak bisa kita pasang harganya di sini. Setelah KPKNL menentukan harganya, baru mulai dilelang, dan itu lelang terbuka siapapun boleh ikut,” bebernya. Upaya ini diakuinya sebagai bagian dari penertiban administrasi dan mendeteksi angka riil biaya yang dibutuhkan untuk operasional randis di lingkup Pemda Lobar. (yud)
