Mataram (Inside Lombok) – Sebanyak 133 ribu jiwa lebih di NTB menjadi langganan krisis air bersih setiap tahun. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, Dinas Sosial Provinsi NTB akan mulai melakukan pendistribusian kepada masyarakat.
Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik menyebutkan ratusan ribu jiwa yang menjadi langganan krisis air bersih akan menjadi prioritas dalam penanganan tahun ini. Dirincikan, di Kabupaten Lombok Barat terdapat 21.075 jiwa yang tersebar di lima desa dan tiga kecamatan.
Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 17.358 jiwa di empat desa dan dua kecamatan. Kabupaten Lombok Timur sebanyak 48.615 jiwa di tujuh desa dan dua kecamatan. Kabupaten Lombok Utara (KLU) terdapat 20.685 jiwa di enam desa dan dua kecamatan.
“Sumbawa itu ada 3.417 jiwa di empat desa dan dua kecamatan. Kota Bima ada 3.204 di dua desa dan satu kecamatan dan Bima sebanyak 7.467 jiwa di dua desa satu kecamatan, KSB ada 6.162 jiwa di dua desa satu kecamatan dan di Dompu ada 6.285 jiwa di tiga desa dua kecamatan,” katanya, Senin (27/3) siang.
Puluhan desa yang tersebar di sembilan kabupaten dan kota tersebut menjadi target utama dalam pendistribusian air bersih baik oleh Dinas Sosial Provinsi NTB maupun kabupaten dan kota. Di luar jumlah tersebut masih ada juga masyarakat yang terdampak krisis air bersih. Namun ratusan ribu jiwa tersebut setiap tahun mengalami krisis air bersih paling parah. “Ini yang akan jadi target utama pendistribusian air oleh Dinsos provinsi dan dinsos kab/kota,” katanya.
Diprediksikan, krisis air bersih tahun 2023 ini wilayah yang terdampak akan lebih banyak hingga September mendatang. Sehingga dalam rangka pemenuhan armada atau tangki air bersih, Dinas Sosial Provinsi NTB akan berkoordinasi dengan NGO dan PMI yang juga rutin mendistribusikan air bersih.
“Sebarannya, tapi tahun 2023 ini diprediksi akan semakin banyak wilayah yang akan terdampak sampai bulan September. Dalam rangka pemenuhan armada tangki, dinas sosial akan mengkoordinasikan dengan NGO dan PMI yang selama ini juga melakukan distribusi air bersih di masyarakat,” ungkapnya.
Pendistribusian air bersih akan mulai dilakukan bulan ini dan akan disesuaikan dengan permintaan masyarakat. “Bulan ini sdh mulai sesuai permintaan. Misalnya untuk di Lombok Barat yang mengalami krisis air bersih itu ada di Banyu Urip, Labuan Tereng,” tutup Khalik. (azm)