Lombok Tengah (Inside Lombok) – Kalangan DPRD Lombok Tengah (Loteng) mendorong pemerintah daerah segera melakukan perbaikan terhadap ratusan sekolah yang kondisinya memprihatinkan karena rusak.
“Banyak yang rusak. Kita harus dorong Dinas Pendidikan untuk melakukan perbaikan,” kata Ketua DPRD Loteng, M. Tauhid, Sabtu (4/6) kemarin.
Pihaknya akan melakukan evaluasi terkait banyaknya sekolah yang tidak masuk dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) dan Nota Laporan Keterangan dan Pertanggungjawaban (LKPJ) APBD 2021.
Menurutnya, penanganan terhadap sekolah-sekolah yang rusak ini adalah hal yang serius, karena terkait dengan pembangunan sumber daya manusia di Loteng. Terlebih para kepala sekolah sudah lama mengajukan permohonan perbaikan sekolah yang rusak, tapi Pemda Loteng dinilai lamban melakukan perbaikan hingga akhirnya banyak sekolah yang ambruk.
“Kita akan evaluasi. Nanti kita akan bahas Ranperda LKPJ APBD. Di sana kita akan inventarisir sekolah-sekolah yang rusak ini,” katanya.
Dari data Dinas Pendidikan Loteng, jumlah sekolah yang rusak mencapai 614 sekolah. Semuanya adalah Sekolah Dasar (SD) yang tersebar di 12 kecamatan. Di mana sekitar 120-an mengalami rusak berat dan rusak ringan. Lokasi terparah berada kecamatan di Praya Barat dan Praya Barat Daya.
Terbaru, sekolah yang ambruk yakni SDN Bilebante Kecamatan Pringgarata yang ambruk sekitar pukul 03.00 Wita, Kamis (2/6) dini hari. Beberapa hari sebelumnya, sekolah yang rusak adalah dua SD di Kecamatan Jonggat, yaitu SDN Bejelo Desa Bonjeruk dan SDN 2 Sukarara Desa Sukarara. (fhr)
