Mataram (Inside Lombok) – Ratusan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dipersiapkan menyambut MotoGP Maret 2022. Nantinya produk-produk UMKM tersebut akan diberikan tempat saat perhelatan MotoGP berlangsung.
Sampai saat ini total 294 UMKM beserta produk-produknya telah dikurasi oleh dinas terkait. Antara lain dari Dinas Pariwisata Provinsi NTB mengkurasi 136 UMKM, Dinas Perdagangan sekitar 68 UMKM, Dinas Koperasi 50 UMKM dan dari Dinas Perindustrian 40 UMKM. Seiring berjalannya waktu tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut terus bertambah.
“Ini sudah kita sampaikan ke Deputi Pemasaran dan Promosi Kemenpar (Kementerian Pariwisata) untuk dipromosikan juga di marketplace, sekaligus mengisi alat planogram nanti untuk di NTB sama vending machine,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Yusron Hadi, Senin (17/1).
Selain itu, sekitar 6 klaster UMKM akan diundang mengikuti temu bisnis bersama dengan pihak hotel yang difasilitasi oleh Kemenparekraf. Diterangkan Yusron, hingga hari ini intens dilakukan pertemuan untuk kesiapan para UMKM menyambut MotoGP.
“Nanti modelnya UMKM kita akan presentasi, yang masih tahap berkembang dan pemula itu bisa diupgrade. Yang hadir nanti tentu dari kalangan hotel dan para UMKM,” paparnya.
Setelah dilakukan temu bisnis tersebut nantinya UMKM dan pelaku usaha lainnya akan diarahkan menjalin kerjasama, di mana produk-produk yang sudah memenuhi syarat siap ditampilkan di hotel. Karena ada beberapa UMKM akan ditempatkan di luar sirkuit. Tepatnya di setiap hotel yang ada. Namun untuk penempatan tersebut memang harus dilakukan kurasi pada beberapa produk UMKM.
“Kita jahit dengan perjanjian kerjasama antara hotel dengan UMKM-nya. Hal ini sudah dilakukan sejak WSBK kemarin. Tapi baru ada sekitar delapan produk, harapan kita ada banyak lagi lebih banyak produk yang bisa dikawinkan dengan hotel,” imbuhnya.
Yusron menyebutkan, sekarang ini fokus persiapan MotoGP dan produk UMKM NTB didorong terserap ketika perhelatannya berlangsung. Sementara itu, dari setiap UMKM yang dikurasi hanya akan diambil satu produk.
“Dari kebutuhan itu, 70 persennya kuliner mengisi karena orang butuh makan minum. Sisanya baru ekraf atau merchandise,” ujarnya. Selain penempatan produk di hotel, pihaknya juga menyiapkan penempatan produk UMKM di sekitar area sirkuit.
“Ada lima titik di Mandalika, di antaranya Parkir Timur, Parkir Barat, Parkir Dalam, Beach Park, Bazar Mandalika. Kemudian kita usulkan di Gili Mas dan BIzam, karena di sana ada pergerakan orang. Serta eks Bandara Selaparang sebagai tempat pergantian transportasi,” tandasnya. (dpi)