25.5 C
Mataram
Selasa, 26 November 2024
BerandaBerita UtamaRekaman VCS Tersebar, Oknum Pejabat KLU Melapor Jadi Korban Pemerasan

Rekaman VCS Tersebar, Oknum Pejabat KLU Melapor Jadi Korban Pemerasan

Mataram (Inside Lombok) – Beredar video oknum pejabat di salah satu kantor pemerintahan Kabupaten Lombok Utara (KLU) tengah melakukan video call sex (VCS) membuat heboh warganet. Namun, pemeran dalam video tersebut telah membuat laporan ke Polda NTB untuk kasus pemerasan yang dialaminya lantaran VCS tersebut.

“Kemarin RA sudah melapor ke Polda. Melaporkan tentang bahwa yang bersangkutan menjadi korban pemerasan melalui video tersebut,” ujar Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto, Kamis (9/6).

Dikatakan, RA yang merupakan pejabat di salah satu OPD di KLU telah mengajukan laporan dan diterima oleh Ditreskrimsus Polda NTB. Laporan itu ditangani tim Cyber Crime, khususnya untuk mencari motif dan hubungan keduanya bagaimana sehingga terjadi kasus VCS.

“Sedang kita tindak lanjuti kasus tersebut. Ini sedang kita selidiki siapa laki-laki tersebut karena ini butuh kemampuan teknologi untuk melacak yang bersangkutan,” terangnya.

Di sisi lain, kegiatan VCS oleh RA ini belum bisa dipastikan sudah sering terjadi atau baru pertama kali. Berdasarkan laporan RA, lanjut Artanto, ia dimintai sejumlah uang agar rekaman VCS-nya tidak tersebar. Untuk itu, dalam waktu dekat Polda NTB akan memanggil sejumlah saksi untuk mendalami kasus tersebut.

“Kan pemerasan itu perlu komunikasi antar RA dengan laki-laki tersebut, sehingga akibatnya terjadi kasus pemerasan tersebut. Saat ini sedang kita lakukan penyelidikan lebih dalam, karena kemarin baru laporan dan pihak kepolisian baru melakukan penyelidikan,” jelasnya.

Sementara itu, dalam VCS berdurasi 5 menit 10 detik itu mempertontonkan RA saat sedang memperlihatkan bagian dada, sementara pria pasangan VCS-nya memperlihatkan alat vital. Video juga disertai dengan narasi yang memojokkan terduga sekaligus sejumlah foto-foto yang bersangkutan.

Sebelumnya, Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Anding Dwi Cahyadi mengungkapkan tim disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) sedang menyelidiki video yang tengah viral tersebut. Pemda tengah berproses melakukan pemanggilan dan klarifikasi terhadap yang bersangkutan. Sebab, sampai saat ini belum diketahui apakah video tersebut benar atau tidak pun demikian yang ada didalam video.

“Oknum ini sudah melapor ke Polda dari sisi hukum dan kami juga bergerak. Nanti kita menunggu kesimpulan dari Polda bagaimana, apalagi ini berkaitan dengan pelanggaran ITE,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer