25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaRSUD Praya Laporkan Pengguna Facebook yang Lontarkan Kritik, Kuasa Hukum Terlapor: Harapan...

RSUD Praya Laporkan Pengguna Facebook yang Lontarkan Kritik, Kuasa Hukum Terlapor: Harapan Kita Ada Perdamaian

Lombok Tengah (Inside Lombok) – RSUD Praya Lombok Tengah (Loteng) secara resmi melaporkan pemilik akun Facebook @harta.b.andani ke polisi, lantaran mengkritisi pelayanan rumah sakit tersebut di media sosial. Atas laporan itu, terlapor Harta Buan Andani telah menunjuk penasehat hukum guna menghadapi laporan dari manajemen rumah sakit.

Penasehat Hukum Harta Buan Andani, Lalu Arik Rahman menerangkan pihaknya akan melakukan pendampingan terhadap laporan yang ditujukan RSUD Praya pada kliennya itu. Pihaknya pun telah menyiapkan pembelaan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

“Kita sedang menunggu seperti apa perkembangan dari kasus ini. Harapan kita juga ada perdamaian dan ruang diskusi mediasi dengan (pihak pelopor, Red),” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (20/3/2024).

Selain itu, pihaknya berharap RSUD Praya tidak mengarahkan kritikan yang didapatkan dari masyarakat ke jalur hukum. “Jadi kritikan ini seharusnya menjadi momentum untuk melakukan perbaikan. Itu harapan kita,” ujarnya.

Dikatakan, kronologi kliennya itu menuliskan status di Facebook setelah menemani istrinya berobat di rumah sakit tersebut. “Waktu itu beliau dalam rangka menemani istrinya. Itu sudah sebabnya,” tandasnya.

Sebelumnya, pengguna akun Facebook @harta.b.andani dilaporkan ke Polres Loteng oleh RSUD Praya pada Selasa (19/3) kemarin. Laporan itu dibuat atas unggahan Harta Buan yang menuliskan “RS S*tan ni jak, RS sebesar ini kursi roda harus rebutan, dan pelayanannya kalau tidak ada orang dalam kita tidak diurus, A*ong jamak pelayanan RS ni.”

Direktur Utama RSUD Praya, Mamag Baghiansyah mengatakan langkah hukum tersebut ditempuh agar menjadi pembelajaran bagi semua untuk bijak dalam menggunakan media sosial. “Agar kritik, saran dan pendapat disampaikan dengan bahasa yang santun dan beradab,” imbuhnya.

Selin itu, kata Mamag, pihaknya tidak anti kritik saran dan masukan. Namun agar disampaikan pada jalur yang tepat dan terutama dengan bahasa yang santun. “Kami sangat sadar, masih banyak persoalan pelayanan yang harus dibenahi. Kursi roda misalnya, tiap tahun ada pengadaan, tapi belum mampu mengimbangi kebutuhan kunjungan pasien yang terkadang membludak pada hari-hari tertentu,” tegasnya. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer