Mataram (Inside Lombok) – Pengawasan keamanan dan ketertiban di Kota Mataram semakin dimasifkan. Saat ini di masing-masing kelurahan sudah ada satuan tugas (satgas) khusus yang akan mengawasi aktivitas masyarakat. Dari hasil pengawasan sementara, ditemukan empat pasangan yang belum menikah tinggal di satu kos, alias kumpul kebo.
Kepala satuan polisi pamong praja (Satpol) PP Kota Mataram, Irwan Rahadi menerangkan pasangan kumpul kebo ini utamanya ditemukan di kos-kosan yang tidak ada induk semangnya. “Itu tersebar di beberapa kos-kosan. Ini minimnya pengawasan,” ujarnya.
Saat ditemukan, keempat pasangan itu kemudian diamankan dan diberikan pembinaan. Dijelaskan Irwan, selain kasus kumpul kebo, ada juga didapati kasus penyalahgunaan narkoba di masyarakat.
“Pak Wali mau setiap bulan evaluasi terkait kamtibmas. Rakor khusus terbatas Camat dan Lurah yang dipimpin langsung oleh Walikota. Tujuannya untuk mengevaluasi potensi Kamtibmas di wilayah kota Mataram di seluruh kelurahan di Kota Mataram,” katanya.
Pembentukan satgas ini untuk meminimalisir terjadinya gangguan trantibum di tengah masyarakat. Apalagi menjelang pelaksanaan ibadah puasa Ramadan sehingga, Walikota ingin memastikan Kota Mataram dalam keadaan yang kondusif.
“Pak Walikota mengevaluasi upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh seluruh lurah di Kota Mataram untuk meminimalisir terjadi gangguan trantibum lebih khusus lagi kepada potensi penyimpangan yang terjadi di kos-kosan,” tegasnya.
Satgas yang ada di masing-masing kelurahan sudah mulai bekerja melakukan operasi non yustisi atau yang bersifat pembinaan. Jika ada temuan dilapangan yang membutuhkan penindakan maka akan langsung ditindak. “Mereka sudah membentuk satgas di seluruh kelurahan dan ini sudah bekerja melakukan operasi non yustisi yang sifatnya pembinaan,” ucapnya.
Dari evaluasi yang dilakukan penekanan dari Walikota yaitu kos-kosan yang tidak memiliki induk semang. Karena diharapkan kos-kosan yang ada harus memiliki induk semang sehingga aktivitas penghuni kos-kosan bisa dipantau. “Evaluasi paling besar kos-kosan ini tidak ada induk semang. Itu diharapkan ada induk semang yang mengawasi kos-kosan,” ungkapnya. (azm)