Lombok Timur (Inside Lombok) – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lotim mengatensi beberapa penyakit masyarakat (pekat) seperti balap liar dan penggunaan knalpot racing atau yang juga sering disebut brong. Terlebih balap liar selalu dibuat menjadi budaya tahunan, apalagi pada bulan suci Ramadan.
Kasat Lantas Polres Lotim, AKP Donny Wira Setiawan mengatakan pihaknya saat ini mengatensi dan menindak pengguna knalpot racing dan balap liar. Nantinya pihaknya akan memetakan wilayah yang biasa digunakan untuk balap liar di wilayah Lotim.
“Hari pertama puasa ini kita belum mendapat laporan. Nantinya kita bersama tim untuk mapping terlebih dulu, mana saja lokasi balapan yang sering digunakan,” katanya saat ditemui di ruangannya, Senin (04/04).
Adapun wilayah yang kerap dijadikan sebagai tempat balap liar dicontohkan seperti di jalan Labuhan Haji, wilayah Lotim bagian utara, serta beberapa titik di perkotaan.
“Lokasi kadang berpindah-pindah, tergantung minat,” tuturnya.
Langkah-langkah cara penindakan pelaku balap liar, kata Donny, akan dikonsep kembali. Sebab cara lama dengan melakukan penyergapan dan pengejaran ke lokasi balapan dirasa kurang efektif.
“Nanti akan kita konsep kembali, tidak serta merta turun ke lokasi dan melakukan pengejaran, karena itu tidak ada efeknya,” tegasnya.
Sementara bagi pelaku pengguna knalpot racing, motornya akan diamankan olek Satlantas di Polres Lotim. Nantinya pelaku diharuskan datang ke kantor Satlantas dengan membawa knalpot asli, dan merusak sendiri knalpot racingnya.
“Nantinya mereka sendiri yang akan merusak knalpot racingnya, kita tidak mau merusaknya karena takutnya ada indikasi yang tidak-tidak,” pungkasnya. (den)
