Mataram (Inside Lombok) – Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat H Lalu Gita Ariadi meminta masyarakat di wilayahnya tidak perlu panik jika mengetahui ada tetangga yang dinyatakan positif COVID-19.
“Bila di lingkungan kita sudah ada yang positif, kita jangan panik. Tapi segera kita pikirkan bagaimana caranya agar kita terhindar dari potensi penularan di lingkungan kita yang memang sudah ada pasien positif,” ujarnya di Mataram, Selasa.
Menurut Sekda NTB itu, jika ada pasien positif di wilayahnya, maka yang perlu dilakukan masyarakat adalah menerapkan langkah pencegahan penularan secara disiplin.
Gita menuturkan, langkah-langkah itu, yakni tetap rajin mencuci tangan memakai sabun dan air yang mengalir. Kedua, menjaga jarak komunikasi sosial sejauh 1 -2 meter.
“Dan ketiga, saat bersin dan batuk menutupnya memakai siku tangan bagian dalam. Keempat, selalu pakai masker apabila di tempat umum. Ini tolong diingat saat ini kita semua harus pakai masker,” tegas dia.
Gita mengatakan, masyarakat bisa memakai masker kain jika berada di tempat umum atau bepergian.
“Saat ini kita sudah tahu bagaimana kita sebaiknya ada di rumah. Itu yang sangat penting. Lalu waspadai juga jika merasakan gejala (tertular COVID-19) segera cari fasilitas kesehatan,” ucap dia.
Dalam kesempatan itu, Sekda Gita meminta agar setiap individu cermat saat merasakan gejala yang menyerupai kondisi tertular COVID-19.
Menurutnya, hal ini penting dipahami masyarakat supaya tidak salah dalam mencari fasilitas kesehatan (faskes) sehingga gejala yang dialami mendapat penanganan yang tepat.
“Yang penting kita waspadai adalah bagaimana gejala itu sehingga segera cari faskes,” kata Gita.
“Untuk penyakit COVID-19 ini, kita semua sudah tahu pasti gejalanya demam, batuk, sakit tenggorokan dan mungkin yang agak berat akan timbul sesak nafas,” sambung dia.
Apabila setelah diperiksa dinyatakan positif tertular COVID-19, maka kata Sekda, individu harus mendapatkan pengobatan.
“Lalu kita tentukan bagaimana cara kita ke faskes tersebut (untuk pengobatan COVID-19),” jelasnya.
Dia menjelaskan faskes berupa RS rujukan siap melakukan penanganan pasien positif COVID-19 dengan kondisi sedang atau berat.
Gita mencontohkan di Provinsi NTB kini telah ada empat rumah sakit yang ditetapkan sebagai rujukan COVID-19. Diantaranya, RSUD Kota Mataram, RSUD Provinsi NTB, RSUD dr Raden Soedjono Selong Lombok Timur dan RSUD NTB Manambai Abdul Kadir di Kabupaten Sumbawa.
Sementara itu, pasien positif COVID-19 yang tidak merasakan gejala atau merasakan gejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.
Dalam penerapan di lapangan, Gita menambahkan empat RSUD rujukan yang sudah ditetapkan juga ditopang oleh RSUD Kota Mataram yang juga telah ditetapkan pula untuk merawat para pasien positif dengan gejala ringan, orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang memerlukan perawatan. (Ant)