Lombok Tengah (Inside Lombok) – Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappenda) Lombok Tengah (Loteng) menyatakan tidak berani menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak WSBK tahun 2023 ini. Hal itu lantaran dua kali perhelatan World Superbike (WSBK) pendapatan daerah justru jauh dari target.
“Pengalaman seperti kemarin (WSBK 2022, Red) sudah pasang target, tapi jauh,” kata kepala Bappenda Loteng, Jalaludin, Senin (30/1/2023).
Dikatakan, pihaknya hanya bisa berharap PAD dari perhelatan balap motor WSBK tahun ini minimal seperti pendapatan saat perhelatan WSBK Mandalika 2021 lalu yang mencapai Rp2,5 miliar.
“Harapan kita sih minimal pada WSBK tahun 2021 yang Rp2,5 Miliar itu. Karena menurut hasil rapat kalau yang kemarin itu kan penonton tembus 51 ribu, tapi diskon itu. Jadi kita tidak targetkan apalagi sekarang diskon sampai 75 persen,” ungkapnya.
Jalal menjelaskan, perhitungan pajak hiburan yang masuk untuk pendapat daerah masih sama dengan pola sebelumnya dengan tidak melihat pihaknya.
“Tidak ada kita ikut berhitung, sama saja dengan pola tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.
Diungkapkan, bahwa hingga saat ini pihaknya juga belum menerima pendapatan dari pajak katering dan reklame WSBK 2022. Padahal pihaknya juga sudah terlalu sering menagih sampai bolak-balik.
“Sampai saat ini pajak katering belum dikasih reklame juga belum, kita di pingpong petugas saya bolak-balik ke sana,” pungkasnya. (fhr)