31.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaSeorang Remaja di Loteng Diduga Bunuh Diri Karena Tak Dibelikan Motor dan...

Seorang Remaja di Loteng Diduga Bunuh Diri Karena Tak Dibelikan Motor dan HP

Ilustrasi gantung diri (Inside Lombok /Saibumi.com)

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Seorang warga Dusun Batukeliang Desa Mangkung Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah berinisial AU (15 tahun) ditemukan meninggal dunia. Ia diduga gantung diri di dapur rumahnya menggunakan tali nilon, Kamis (24/6/2021) sekitar pukul 17.00 WITA.

Kapolsek Praya Barat, AKP Hery Indrayanto, Jum’at (25/6/2021) menjelaskan, AU yang diketahui merupakan pelajar Kelas IX Sekolah Luar Biasa (SLB) Penujak itu nekat gantung diri diduga lantaran frustasi tidak dibelikan sepeda motor dan HP oleh orangtuanya.

“Menurut keterangan pihak keluarga, AU kemungkinan besar kecewa dan frustasi, karena sebelum meninggal, almarhum pernah meminta kepada orangtuanya untuk dibelikan sepeda motor, tetapi tidak dituruti,” katanya.

“Almarhum juga meminta dibelikan HP namun tidak dituruti sehingga besar kemungkinan almarhum frustasi,” tambahnya.

Menurutnya, orang tua korban, M bukannya tidak mau membelikan anaknya HP, namun karena almarhum tuna wicara, sehingga tidak dibelikan dan disekolahkan di SLB Penujak.

Berdasarkan pemeriksaan fisik pada diri korban, peristiwa itu murni kasus bunuh diri karena tidak ditemukan adanya bekas kekerasan di sekujur tubuhnya.

Orang tua korban kepada pihak kepolisian menjelaskan, sebelum kejadian AU pernah menelpon bapaknya dan memintanya datang menemui korban yang tinggal bersama neneknya. Namun pada saat itu bapaknya masih bekerja sebagai pekerja bangunan di Selong Belanak.

“Pukul 16.10 WITA ayah korban berangkat dari tempat kerjanya menuju Desa Mangkung untuk menemui korban. Setelah mau mendekati tempat tinggal nenek bersama korban kurang lebih 100 M kebetulan hujan dan orang tua korban berteduh hingga hujan mereda,”ujarnya.

Begitu tiba di rumah tempat tinggal anaknya, M terkejut karena menemukan anaknya sudah tidak bernyawa lagi.

“Orang tua korban menerima kepergian anaknya dengan ikhlas karena sudah menganggap musibah dan orang tua nya menerima untuk tidak dilakukan otopsi terhadap korban,” jelas Kapolsek.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer