Mataram (Inside Lombok) – Seorang warga Kabupaten Lombok Utara (KLU) tepatnya dari Desa Genggelang Kecamatan Gangga dikabarkan meninggal dunia di UGG (Unesco Global Geopark) Rinjani, Sabtu (7/7). Korban yang bernama Tardi (55) ini ditemukan sudah tidak bernyawa oleh pendaki lainnya.
“Iya betul, ada yang meninggal di Rinjani,” kata Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono, di Mataram, Sabtu (7/7).
Korban dikabarkan meninggal dunia saat hendak mendaki puncak Rinjani. Korban meninggal diduga akibat terjatuh di jalan datar saat hendak mendaki. Kemungkinan korban kelelahan hingga membuatnya terjatuh. Saat ini, jenazah korban sudah sampai di Pelawangan dan akan dibawa turun untuk kemudian dipulangkan ke rumah duka.
“Korban terjatuh tapi pas di jalan datar. Ada kemungkinan korban kecapean (mendaki) dalam usia tersebut,” ujarnya.
Dikabarkan bahwa korban mendaki melalui jalur Torean yang merupakan jalur tidak resmi. Korban meninggal diperkirakan pada pukul 05.00 WITA pada Sabtu (7/7).
“Korban meninggal adalah pendaki lokal yang mendaki dari jalur ilegal,” ujarnya.
Saat ini sedang dilakukan evakuasi untuk menurunkan jenazah korban. Kepada para pendaki lainnya diharapkan untuk berhati-hati. Selain itu juga harus melengkapi keperluan pendakian dengan baik. Sebab suhu dan udara yang dingin rentan membuat pendaki terkena serangan hipotermia.
“Korban sudah dievakuasi, yang evakuasi kawan-kawan dari korban. Tim evakuasi sudah bergerak dan sekarang posisinya sudah di Pos III arah menuju Pelawangan,” ujarnya
Diketahui bahwa saat ini semakin banyak wisatawan atau pendaki yang berkunjung ke Rinjani. Sejak Januari hingga awal bulan ini sudah ada 30.501 wisatawan yang berkunjung ke Rinjani. Keindahan Rinjani dapat menghipnotis siapa saja untuk kembali berkunjung. Namun demikian, setiap pendaki diharapkan membawa perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan mendaki. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (IL1)