Lombok Tengah (Inside Lombok) – Ribuan penonton padati hari terakhir race di Sirkuit Mandalika, Minggu (15/10) untuk menyaksikan aksi dari para pembalap. Namun dibalik keseruan itu para penonton yang berada di Grandstand A, B, J justru memilih duduk di bawah tribun penonton, lantaran terpapar panas matahari sebab tribun tersebut hanya memiliki atap setengah.
Kondisi itu pun sempat dikeluhkan penonton. Pasalnya, harga tiket untuk Grandstand A, B, J dinilai tidak murah, tapi sayangnya di masing-masing teribun itu tak semua bangku penonton bisa teduh tertutup atap.
“Kita beli tiket dengan harga yang lumayan mahal tapi malah tak ada atap yang menutupi, apa bedanya dengan kita beli tiket di Grandstand yang tidak memiliki atap tribun sama sekali,” ujar salah seorang penonton asal Jawa Tengah, Martono, Minggu (15/10/2023).
Para penonton sendiri saling berebut kursi yang berada di belakang agar dapat menghindar dari sengatan panas matahari. Hampir setengah dari tribun juga tidak ada yang menduduki karena kondisinya yang sangat panas.
“Kita tak dapat kursi di belakang, jadi untuk menghindari panas kita terpaksa nonton dari bawah tribun sambil berteduh. Kalau kayak gini kita ngerasa rugi aja nonton di Grandstand yang mahal,” tuturnya.
Sementara itu, Wayan salah seorang penonton dari Bali juga mengeluhkan hal yang sama lantaran Grandstand A tempatnya menonton sangat panas dan tidak tertutupi atap. Untuk itu ia lebih memilih menonton dari bawah tribun meskipun pandangannya terhalang pagar pembatas.
“Mau bagaimana lagi? Di atas tidak ada tempat yang teduh, terpaksa kita nonton dari sini (bawah tribun, Red),” keluhnya.
Para penonton berharap kepada pihak ITDC maupun MGPA memperbaiki fasilitas demi kenyamanan dalam menonton dengan mengubah tribun yang memiliki harga tiket tinggi agar bisa tertutup atap sepenuhnya.
“Kita harapkan semua tribun punya atap full, apalagi di Grandstand A dan B yang memiliki harga tinggi. Ini demi kenyamanan penonton, karena tanpa penonton event apapun itu tak ada artinya,” pungkasnya. (den)
