Mataram (Inside Lombok) – Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan status perkembangan COVID-19 di Mataram meningkat lagi menjadi zona risiko sedang (oranye) COVID-19, setelah berstatus zona risiko ringan (kuning) sejak 1 Oktober 2020.
“Status dari kuning ke oranye itu terjadi sejak tren peningkatan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 terus meningkat pada akhir Tahun 2020, karena adanya libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Senin.
Dari data Tim Gugus Tugas Penangan COVID-19 Kota Mataram pada Minggu (3/1-2021) pukul 22.00 Wita, tercatat jumlah kasus COVID-19 sebanyak 1.440 orang, dalam perawatan 75 orang, sembuh 1.271 orang dan 97 orang meninggal dunia.
“Jadi tadi malam ada tambahan 15 pasien sembuh sehingga jumlah pasien yang dirawat berkurang, 3 kasus positif baru COVID-19, dan 1 pasien meninggal dunia,” katanya.
Menurutnya, angka kematian di Kota Mataram sebanyak 97 orang atau 7 persen merupakan angka tertinggi di Nusa Tenggara Barat, begitu juga angka pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, Kota Mataram tetap mendominasi se-NTB.
“Sementara 75 orang yang masih dalam perawatan, ada yang dirawat di rumah sakit karena komorbid dan ada yang isolasi mandiri karena dalam kondisi baik,” katanya.
Terkait dengan itu, pihaknya berharap agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan COVID-19 melalui 3M yakni masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Kita juga berharap kepada TNI/Polri agar terus melakukan razia prokes COVID-19, untuk perkantoran sebaiknya hindari pertemuan terlalu lama atau sebaiknya menggunakan pertemuan virtual,” katanya. (Ant)