Lombok Timur (Inside Lombok) – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Hamzar laksanakan sumpah profesi terhadap lulusan Ners dan Kebidanan, Senin (31/01/2022) di Aula STIKes Hamzar. Untuk periode 2021/2022 ini, STIKes Hamzar menyumpah sebanyak 18 Profesi Ners dan 39 D3 Kebidanan. Di mana kedua profesi tersebut sudah menjalani UKOM sehingga dilaksanakan pengambilan sumpah.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Maraqitta’limat, TGH DR Hazmi Hamzar, SH, MH, CIL dalam sambutannya mengatakan setiap lulusan dari perguruan tinggi harus memiliki ciri khas dan perbedaan. Baik itu di dunia kerja maupun publik.
“Orang yang keluar dari STIKes Hamzar harus memiliki ciri khas, seperti di luar negeri banyak cara dalam pengobatan, tak melulu dengan medis,” katanya.
Ketua Stikes Hamzar, Drs H. Muh. Nagib, M.Kes menegaskan bahwa acara sumpah profesi atau melepas lulusan merupakan langkah awal dari mahasiswa yang telah menyelesaikan akademiknya untuk menjalankan profesinya. “Ini adalah langkah awal untuk berproses di masyarakat,” ucapnya.
Para lulusan diminta berperan menjadi agen perubahan. Baik di tengah masyarakat atau dunia kerja. Pesatnya teknologi saat ini, di mana permasalahan yang dihadapi belakangan akan semakin kompleks dan kompetisi yang tidak ada kompromi lagi. Sehingga para lulusan diminta untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
“Jadi sekarang ini kita harus bisa menciptakan lapangan kerja, karena bukan saatnya lagi mencari kerja. Kembangkan potensi dan ilmu yang kalian miliki,” tegas Nagib.
Tak hanya itu, dalam menjalani tugas kemanusiaan para lulusan harus mengedepankan profesionalitas, dan harus siap beraksi sebelum diminta. “Jadilah pelayan idola masyarakat,” ujarnya.
Ketua DPD PPNI, Ns. H. Lalu Aries Fahrozi menegaskan sumpah yang dilafalkan tidak hanya lafal, melainkan harus diimplementasikan dalam menjalankan profesi keperawatan. Karena sumpah atas nama Tuhan bukanlah hal yang sepele.
“Terdapat konsekuensi sumpah itu sebenarnya kalau kita sadari,” tuturnya. Kegiatan sumpah profesi tersebut adalah awal untuk memasuki dunia baru. Nantinya lulusan STIKes Hamzar harus mempunyai ciri khas.
Aries meminta agar para lulusan jangan berpikir harus bekerja di puskesmas maupun rumah sakit, melainkan bagaimana cara mengembangkan potensi yang dimiliki. “Itu tidak salah, tapi jangan terfokus hanya pada satu titik,” terangnya.
Jika hanya berfokus pada satu titik, dapat berdampak juga pada ekonomi. Sekarang praktik keperawatan bisa dikembangkan dan tidak terfokus mengejar menjadi honorer. “Silahkan kembangkan kemampuan. Saya lebih bangga melihat lulusan mahasiswa berdikari, mampu mandiri, dan menciptakan lapangan kerja untuk dirinya dan orang lain,” pungkasnya. (den)