Lombok Barat (Inside Lombok) – Menyusul suksesnya gelaran MotoGP di Mandalika, kini Lombok Barat (Lobar) pun tengah menyiapkan diri untuk menjadi tuan rumah beberapa event bergengsi. Salah satunya event surfing kelas dunia yang rencananya akan digelar pada pertengahan 2022 ini.
“Kami telah merencanakan beberapa event, seperti event International Surfing di Pantai Bangko-Bangko pada bulan Juli. Serta ada juga agenda tahunan kami yang telah lama libur sejak Covid-19, yaitu Senggigi Sunset Jazz pada bulan November,” kata Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid awal pekan lalu.
Tidak hanya itu, Fauzan juga menyebut even lain yang bernuansa budaya dan toleransi antar umat beragama di Lobar, seperti perang topat kemungkinan dapat kembali dirayakan tahun ini. Serta Senggigi marathon yang juga rencananya akan kembali digelar.
“Saat ini yang masih kami diskusikan adalah Senggigi Marathon yang juga skala Internasional,” imbuhnya.
Fauzan mengutarakan rasa bahagianya, saat dampak gelaran MotoGP hampir dirasakan seluruh elemen. Ia melihat ada semangat untuk kebangkitan pariwisata setelah gelaran MotoGP yang sukses. Terlebih, setelah pariwisata nyaris mati suri akibat pandemi.
“Seperti yang kita tahu bahwa sejak tahun 2018 pariwisata di Lombok menurun akibat gempa dan pada Maret 2020 wabah Covid-19 datang membuat ekonomi di Lombok menjadi semakin terpuruk. Kami sangat senang menyambut pelaksanaan MotoGP kemarin karena telah banyak memberikan kebahagian kepada kami semenjak berbagai bencana yang melanda Lombok ini,” ujarnya.
Sehingga untuk dapat mewujudkan kebangkitan itu, ia berpesan agar masyarakat jangan hanya mengandalkan MotoGP saja untuk meningkatkan sektor pariwisata di Lobar. Melainkan semua pihak diminta kreatif dalam berinovasi menyelenggarakan event-event lainnya yang dapat memantik ketertarikan wisatawan berkunjung.
“Ini perlu kita lakukan untuk mendorong kebangkitan pariwisata Lombok yang sudah banyak mengalami cobaan dan ujian,” bebernya. Terlebih, lanjut Fauzan, pariwisata di Pulau Lombok memang sejak lama telah menjadi andalan. Tak terkecuali Lobar dengan Senggigi-nya yang sempat menjadi primadona pariwisata NTB.
Fauzan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat. Karena telah memberikan perhatian kepada Lombok dan membuat masyarakat, khususnya Lobar semakin bersemangat membangkitkan pariwisata.
“Menurut saya alasan Lombok dijadikan lokasi untuk MotoGP dikarenakan lokasinya yang strategis, berada di tengah-tengah antara Bali dan Labuan Bajo. Ketiga daerah ini memiliki potensi pariwisata yang baik karena alam yang indah serta masyarakat ramah terhadap industri pariwisata,” pungkasnya. (yud)