Mataram (Inside Lombok) – Jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di Kota Mataram tinggal seribu unit lebih. Tahun ini jumlah RTLH yang akan diperbaiki sebanyak 85 unit dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2 miliar.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, Nazaruddin Fikri mengatakan anggaran yang akan digunakan untuk perbaikan RTLH tahun ini bersumber dari Pemkot Mataram dan Pemerintah pusat. Perbaikan RTLH tahun ini akan dipusatkan di lima kelurahan di Kota Mataram.
“SK nya ditentukan pak walikota. Tahun ini ada 85 unit rumah. Anggaran untuk perbaikan itu bersumber dari gabungan antara Pemkot Mataram dan pemerintah pusat,” katanya, Senin (17/1) di Mataram.
Disebutkan, lima kelurahan yang menjadi sasaran perbaikan RTLH tersebut karena masih ada rumah korban gempa tahun 2018 lalu belum diperbaiki. Selain itu, masih ada sisa RTLH yang belum tersentuh bantuan perbaikan.
“Lima kelurahan tersebut tergantung walikota. Kami cuma membuat usulannya dan pak wali yang menentukan SK nya. Kalau sudah keluar SK baru saya bisa informasikan,” katanya.
Sementara terkait dengan bantuan dari Pemprov NTB, Nazarudddin mengaku belum ada. Karena selain dari pemda, perbaikan RTLH juga biasanya bersumber dari lembaga terkait lainnya. “Belum ada bantuan dari provinsi. Kalau dulu dari balai perumahan langsung,” ucapnya.
Adapun alokasi bantuan yang akan diberikan kepada masing-masing rumah, ia menyebut tergantung dari standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan. “Ada Rp2 miliar anggarannya. Kalau bantuan setiap rumah nanti ada SOP-nya,” tegasnya.
Pengerjaan RTLH tahun ini akan dikebut sebelum musim hujan. Sehingga sebelum musim hujan tahun ini terjadi, perbaikan RTLH sudah kelar dikerjakan.
“Kita akan secepatnya kerjakan menghindari musim hujan. Ini tunggu musim hujan selesai sekarang Maret sudah selesai sekarang dan SK sudah selesai, jadinya bisa sebelum musim hujan tahun ini, itu sudah kelar,” harapnya.
Di samping itu, sistem yang akan digunakan pada perbaikan RTLH tahun ini apakah membentuk Pokja atau padat karya, Nazar menyebut akan menyesuaikan dengan SOP. “Bentuknya pokja atau padat karya, nanti kita SOP nya,” ujarnya.
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram belum bisa menargetkan kapan penyelesaian perbaikan RTLH yang ada. Karena dari seribuan lebih RTLH yang masih tersisa, Pemkot menargetkan setiap tahun ada pengurangan. “Target penyelesaian terus kita perbaiki yang penting berkurang setiap tahun,” pungkasnya. (azm)
