Mataram (Inside Lombok) – Event MotoGP yang digelar di Sirkuit Mandalika tidak hanya memberi dampak positif bagi NTB, melainkan juga daerah lain. Tidak hanya di Lombok yang menjadi lokasi perhelatan event skala dunia tersebut, Bali yang bertetangga dengan NTB juga ikut menerima buah manis.
Sekitar 500 akomodasi kamar tercatat terpesan di Bali, khususnya jelang pramusim MotoGP. Sementara di Lombok sendiri belum banyak hotel terjual, masih ada beberapa hotel belum menerima pesanan dari penonton MotoGP. Padahal, di Lombok tersedia hotel berbintang, non bintang, villa, homestay, bahkan ada camping ground.
“Ini membuktikan perhelatan MotoGP Lombok menghadirkan dampak positif, tidak saja bagi Lombok tetapi juga Bali,” tutur Pengamat Pariwisata Taufan Rahmadi, Selasa (8/2). Menurutnya, dengan jarak Lombok – Bali yang relatif dekat dan dapat dicapai baik dengan pesawat ataupun speed boat, market pariwisata diberikan pilihan untuk menentukan di mana mereka akan menginap.
“Saya yakin dalam waktu tidak lama lagi , tidak saja Lombok dan Bali , bahkan Sumbawa dan Labuan Bajo akan segera merasakan multiplier effect dari perhelatan akbar sport dunia ini,” jelasnya.
Melihat pergerakan positif tersebut, Lombok sebagai tuan rumah dinilai harus terus berbenah di dalam mempersiapkan sarana akomodasi dan peningkatan kualitas layanan bagi wisatawan atau spectator. Termasuk untuk memaksimalkan penawaran harga kamar hotel.
Sementara itu, hotel di Lombok harganya masih terbilang tinggi, bahkan hingga 100 persen. Kondisi ini banyak dikeluhkan terutama oleh para hotel. Sehingga tidak dipungkiri penonton mungkin lebih memilih menginap di Bali dengan harga akomodasi lebih murah.
“Kita Sudah mengingatkan berkali-kali untuk semua pengelola agar perhatikan harga hotel, ingat keberlanjutan event ini bukan tujuan kita untuk event saat ini saja,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi, kemarin.
Menurutnya, dampak bagi daerah tetangga sekecil apapun pasti ada dan nantinya juga akan berdampak hingga ke Pulau Sumbawa bahkan mgk daerah lain. Terlebih untuk penyelenggaraan MotoGP pertama kali di NTB, ekosistem bisnisnya diakui belum terbentuk dengan baik.
Untuk itu diperlukan semacam penetapan satu harga kamar hotel sesuai dengan standarnya. Sehingga calon wisatawan memiliki pilihan lebih beragam dalam menyusun rencana liburannya ke NTB, baik di Lombok maupun Sumbawa.
“Memang kita butuhkan, segera untuk regulasi berdasarkan zonasi diberlakukan. Memang saat sekarang pasar sudah bergerak, dan saya yakin saatnya akan ketemu harga pas. Kita siapkan regulasi ini mempercepat harga nantinya pas,” jelasnya. (dpi)