Mataram (Inside Lombok) – Taman baca yang disiapkan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram diklaim selalu dikunjungi masyarakat. Dalam sehari, 10-15 orang pengunjung ke taman baca, terutama yang ada di Taman Sangkareang.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram, Jimmy Nelwan mengatakan taman baca yang disiapkan tidak semuanya buka setiap hari. Misalnya fasilitas membaca yang ada di Udayana dan Loang Baloq hanya buka pada saat akhir pekan saja. Berbeda halnya dengan taman baca yang ada di Sangkareang melayani pengunjung setiap hari.
“Taman baca ini kan ada di Loang Baloq satu, Udayana satu dan Sangkareang satu,” katanya
Taman baca yang ada di eks Pelabuhan Ampenan sudah ditutup karena dinilai kurang representatif. Ia membantah, jika taman baca yang disiapkan sepi pengunjung. Kondisi ini terjadi karena SDM yang menjaga taman-taman baca masih terbatas yaitu hanya dua orang “Petugas kita yang piket setiap hari itu kurang,” ujarnya.
Koleksi buku yang ada di setiap taman baca diganti secara rutin. Di mana, jumlah koleksi yang ada di masing-masing taman baca yaitu sebanyak 2.000 eksemplar. Selama ini untuk meningkatkan kunjungan ke masing-masing taman baca yaitu dengan memprogramkan untuk anak-anak sekolah terutama TK. “PAUD, TK, RA itu bergembira di perpustakaan. Kita juga memberikan penghargaan kepada pengunjung yang paling sering,” kata Jimmy.
Ke depan, taman baca akan diperbanyak oleh OPD terkait. Hal ini untuk meningkatkan minat baca masyarakat Kota Mataram. Beberapa lokasi yang sudah mulai disasar untuk taman baca berikutnya yaitu Taman Selagalas dan Mal Pelayanan Publik yang ada di Mal Mataram. “Untuk sementara kita akan bekerjasama dengan Dinas Perkim atau LH untuk di RTH Selagalas dan di Mall. Tapi kita belum dikasih,” ungkapnya. (azm)