28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaTangan Dingin Andik Budi Hariono, Antarkan Cabor Menembak Kota Mataram Raih 35...

Tangan Dingin Andik Budi Hariono, Antarkan Cabor Menembak Kota Mataram Raih 35 Medali Emas di Porprov NTB

Mataram (Inside Lombok) – Kota Mataram keluar sebagai juara umum pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB XI 2023. Cabang olahraga (cabor) yang menyumbang medali emas terbanyak yaitu menembak, dengan jumlah 35 medali emas.

Capaian itu tidak lepas dari kerja keras Pelatih Menembak Kota Mataram, Andik Budi Hariono yang mendampingi para atlet yang bertanding. Melihat kiprahnya di dunia menembak, Andik awalnya belajar menembak dari aktivitas sehari-hari menemani pelatih untuk berburu. Sampai akhirnya langsung diajarkan untuk bisa menguasai teknik menembak.

Andik datang merantau ke Kota Mataram sejak tahun 1992 silam dan menikah dengan perempuan asal Ampenan. Saat ini memiliki dua orang anak yang sama-sama menjadi atlet menembak di Kota Mataram. “Setelah saya bisa (menembak), saya fokus untuk melatih. Saya juga mencari lisensi,” katanya.

Setelah menguasai teknik salah satu cabor tersebut, laki-laki 50 tahun ini berusaha untuk memiliki izin atau lisensi menjadi seorang pelatih. Lisensi yang dimiliki menjadi pegangan untuk mengajarkan para anak-anak untuk bisa menguasai cabor tersebut.

Karena memiliki peminat yang cukup tinggi, menuntutnya untuk bisa memiliki izin di tingkat yang lebih tinggi dan sekarang sudah memiliki lisensi di tingkat dunia. “Lisensi saya sekarang mulai nasional, asia dan sekarang dunia. Asia itu dua kali saya pegang dan dunia,” katanya.

Pada tahun 2006 silam, prestasi yang diperoleh hanya baru di tingkat lokal atau daerah. Mulai tahun 2011 sudah mulai meningkat ke skala nasional. “Ratusan medali yang sudah kita raih. Semua jenis medali; emas, perak hingga perunggu,” ujarnya.

Andik menerangkan, peningkatan kualitas para atlet ataupun masyarakat yang akan ingin fokus belajar menembak sudah dibuatkan sekolah khusus yaitu sekolah menembak. Di Dalam sekolah tersebut, peserta didik mendapatkan teori hingga praktik menembak.

“Anak-anak atlet yang memang ingin menjadi atlet. Nanti di situ yang berasal dari daerah mana mereka akan pulang ke daerahnya,” tegasnya. Di sekolah menembak, kata bapak dua anak ini, para atlet diberikan kemudahan karena hanya membeli peluru. Sementara senjata yang digunakan sudah disiapkan di sekolah tersebut.

Fasilitas yang disiapkan ini agar semua anak-anak yang ingin menjadi atlet bisa diakomodir. “Kalau di daerah provinsi lain, kalau tidak punya senjata tidak bisa paling tiga bulan, dan kalau tidak bisa beli senjata tidak bisa lagi,” ucapnya.

Untuk tahap awal, para calon atlet diarahkan pada jarak 10 meter. Sepatu hingga kebutuhan yang lain khusus menembak sudah disiapkan di sekolah tersebut. “Kita sampaikan kepada anak-anak targetnya dua tahun, harus berprestasi. Kalau tidak kena geser,” tegas Andik, sapaan akrabnya.

Kepiawaian para atlet menembak karena hampir setiap bulan mengikuti kejuaran nasional (kejurnas). “Alhamdulillah lah anak-anak sudah bermain bagus,” ucapnya kagum.

Puluhan medali yang diraih oleh para atlet dari cabor menembak, dilatih oleh pelatih yang sama. Untuk bisa memenangkan lawan pesan Andik, bukan hanya karena kepiawaian dalam menembak melainkan menjaga emosi untuk tetap merasa tenang.

“Kita tidak menganggap lawan. Karena pada saat menembak kita melawan diri kita sendiri bagaimana ketenangan dan fokus. Kalau atlet melihat disebelahnya adalah musuh maka dia tidak akan fokus dan dia akan membebani pikirannya,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer