27.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaBerita UtamaTanggul Bendungan Meninting Jebol, Antisipasi Dampak Berkelanjutan di Beberapa Desa

Tanggul Bendungan Meninting Jebol, Antisipasi Dampak Berkelanjutan di Beberapa Desa

Lombok Barat (Inside Lombok) – Masyarakat yang tinggal di wilayah tepi sungai yang dilintasi aliran Sungai Meninting diminta waspada. Pasalnya, volume air dilaporkan sempat meningkat hingga ke bibir sungai. Banjir dikabarkan terjadi dari proyek Bendungan Meninting akibat jebolnya tanggul Pengelak.

“Tanggul pengelak yang jebol. Kejadiannya tadi jam 16.30 Wita, tapi alhamdulillah kondisi warga aman,” tutur Kades Bukit Tinggi, Muttaqin saat dikonfirmasi, Jumat (17/06/2022) malam. Meski tidak ada korban jiwa, tanaman dan ternak warga dilaporkan terdampak.

Selain kerugian materil pihak bendungan, sejauh ini tidak ada rumah warga yang terdampak. Karena sekitar tujuh unit alat berat yang digunakan mengerjakan proyek itu dilaporkan ikut hanyut terbawa air.

Camat Gunungsari, M. Mudasir yang dihubungi terpisah menuturkan sejauh ini kerusakan akibat banjir itu terjadi pada tanaman padi warga yang sawahnya ada di jalur aliran Sungai Meninting. “Kerusakan sementara yang terlihat itu tanaman-tanaman para petani yang tergenang dan rusak,” ujarnya.

Ia berharap agar air sungai tidak meluap lebih parah. Karena hari ini di kawasan tersebut, diakuinya tidak terjadi hujan. Namun tiba-tiba datang aliran air dari kawasan bendungan dengan volume tinggi.

Untuk itu pihaknya mengimbau supaya semua kades yang wilayahnya ada di jalur yang dilewati aliran Sungai Meniting, seperti sungai di Desa Penimbung, Mambalan, Kekeri, Ranjok, Tamansari, Midang, Sesela dan Jatisela agar siaga.

“Sementara ini aman, kita berharap kondisi cuaca baik, kita juga sudah imbau para Kades untuk siaga, terutama yg tinggal di pinggir sungai,” pesan Mudasir.

Sementara itu, Camat Batulayar, Afgan Kusuma Negara menuturkan bahwa luapan air dari Sungai Meninting sempat menggenangi kandang sapi warga di Dusun Pelempat. Bersyukurnya sapi-sapi itu masih bisa dipindahkan ke lokasi yang tidak tergenang.

“Tadi di Dusun Pelempat, Desa Meninting air sempat masuk karena bronjongnya turun. Sedangkan di dusun lain terpantau aman,” sebutnya.

Sejak Jumat sore pihaknya pun menyampaikan imbauan kepada masyarakat melalui kadus setempat supaya lebih waspada. Terlebih, kata dia, rasa trauma warga akibat banjir yang terjadi pada akhir 2021 lalu itu belum sepenuhnya hilang.

“Imbauan sudah kami sampaikan jam empat sore tadi melalui para kepala dusun. Khususnya dusun yang ada di pinggiran sungai meninting agar waspada,” tutup Afgan.

Dikonfirmasi mengenai peristiwa itu, Kabid Kedaruratan BPBD Lobar, Hartono Ahmad mengakui bendungan tersebut sempat jebol dan menyebabkan banjir. Namun kondisi saat ini, air disebutnya berangsur-angsur surut.

“Alhamdulilah sudah surut, kejadian air meluap terjadi sekitar jam 15.30 Wita, akibat hujan lebat di hutan dari jam 11.00 Wita siang. Sehingga mengakibatkan tanggul sementra yg menuju trowongan bawah tanah jebol,” jelas Hartono. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer