29.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaTarif Angkutan Darat Bakal Disesuaikan

Tarif Angkutan Darat Bakal Disesuaikan

Mataram (Inside Lombok) – Organisasi Angkutan Darat (Organda) NTB pada 2022 ini bakal mengusulkan penyesuaian tarif angkutan darat. Pasalnya, saat ini sudah ada penyesuaian tarif penyeberangan dilakukan oleh pemerintah NTB, terutama penyeberangan laut Kayangan–Pototano, sehingga angkutan darat dirasa perlu menyelaraskan tarif.

Ketua DPD Organda NTB, Junaidi Kasum menerangkan penyesuaian tarif angkutan ini bukan lantaran menjelang mudik lebaran Idul Fitri pada pertengahan Mei mendatang. Namun menyesuaikan dengan ketetapan kenaikan tarif penyeberangan lintas Kayangan–Pototano yang sudah naik. Sehingga nantinya pada saat mudik lebaran tarif angkutan tidak dinaikkan seenak saja.

“Kita melakukan penyesuaian tarif dalam waktu dekat, itu segara kami usulkan kepada Pak Gubernur NTB, Zulkieflimansyah untuk penyesuaian tarif angkutan darat,” kata Junaidi, Jumat (1/4).

Menurut JK, sapaan akrabnya, penyesuaian tarif ini juga akan melihat keputusan dari masing-masing DPC Organda NTB dan pihak terkait. Nanti hasil keputusan tersebut yang diusulkan ke Gubernur untuk ditetapkan.

“Kalau persoalan naik biasanya lebaran kan rata-rata naik (tarif angkutan), tapi tidak lebih dari 10 persen, karena itu kan musiman. Setelah lebaran harganya normal, biasalah karena kebutuhannya tinggi juga,” ungkapnya.

Kendati demikian, pihaknya memastikan kenaikan tarif tidak melebihi aturan pemerintah. Di mana para anggota menyesuaikan besaran tarif dengan standar operasionalnya akan lebih bagus menjaga dan menghindari kecelakaan.

Di sisi lain, dengan dilonggarkan syarat masyarakat cukup dengan vaksin kedua dan booster, serta adanya kebijakan pemerintah memperbolehkan mudik diperkirakan akan terjadi peningkatan pergerakan angkutan darat. Berbeda dengan lebaran tahun sebelumnya, saat masyarakat tidak boleh mudik dan masih berlaku aturan wajib antigen atau PCR.

“Tahun ini pastikan akan teman-teman ramai mudik, terutama yang Pulau Jawa maupun Sumbawa. Kami transportasi tentu mengantisipasi lebaran ini karena euforia pulang kampung. Kalau dulu masih tertahan dengan covid, antigen dan lainnya. Saya kira memang dari tumpahan Pulau Jawa tentunya akan lebih besar,” jelasnya.

Proyeksi peningkatan penumpang pada mudik sebelumnya saat pengetatan masih dilakukan disebutnya minimal 50 persen. Dengan kelonggaran yang diberikan saat ini, peningkatan diakui bisa mencapai 100 persen.

“Sekarang harapan kami dari Organda, masyarakat boleh euforia pulang, tapi kita tetap menjaga prokes (protokol kesehatan); pakai masker, jaga jarak karena kita belum 100 persen hilang kasus Covid-19. Walupun ada imbauan Pak Presiden boleh mudik lebaran dengan vaksin tiga kali,” ungkapnya.

Dikatakan, untuk menghindari lonjakan kasus Covid-19 pada lebaran nanti, pihaknya akan menambah armada transportasi untuk pemudik. Mengingat kebutuhannya juga akan tinggi, dengan intensitas masyarakat untuk melakukan mudik juga tinggi. Baik yang keluar NTB maupun yang masuk NTB.

“Armada tentu akan kami tambah, karena perkiraan orang banyak yang melakukan mudik. Terutama ke Sumbawa,” tandasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer