32.5 C
Mataram
Selasa, 26 November 2024
BerandaBerita UtamaTenun Pringgasela Diminta Tetap Jaga Ciri Khas Gunakan Pewarna Alami

Tenun Pringgasela Diminta Tetap Jaga Ciri Khas Gunakan Pewarna Alami

Lombok Timur (Inside Lombok) – Tenun Pringgasela merupakan salah satu tenun terbaik yang ada di Indonesia. Tak ayal kearifan lokal dari Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menjadi perhatian semua pihak.

Seperti yang diungkapkan peneliti tenun Pringgasela, Prof. Dr. Rahmawati dari Universitas 11 Maret (UNS), bahwa tenun Pringgasela memiliki kemajuan yang pesat, sehingga kearifan lokal tersebut harus tetap dijaga kualitasnya dan tentu dibarengi dengan manajemen yang kuat.

“Selama 5 tahun saya meneliti tenun Pringgasela ini dengan banyak keunikan yang ada di dalamnya,” katanya saat selesai mengadakan pembinaan UMKM tenun di Galeri Tenun Pringgasela Maliki, Jumat (29/07/2022).

Perwakilan pihak UNS dan UNY melakukan pembinaan di Galeri Tenun Pringgasela terhadap para UMKM agar kualitas dari tenun Pringgasela tetap terjaga serta terpenting yakni manajemen yang baik. Hal itu dikatakan menjadi faktor berkembangnya suatu usaha.

“Saat ini kan kain tenun di Pringgasela masih menggunakan cara manual, nanti kita akan bantu dengan alat yang menggunakan dinamo agar pengerjaannya lebih cepat serta kualitas tetap terjaga,” jelasnya.

Perwakilan UNS lainnya, Prof. Bambang Pudjiasmanto merekomendasikan agar adanya budidaya tanaman Tarum (Indigofera) untuk menjadi bahan alami pewarna pada kain tenun Pringgasela. Terlebih tanaman tersebut cocok ditanam di Pulau Lombok. Hal itu dikarenakan pewarna alami yang digunakan UMKM di Pringgasela lambat laun akan langka jika tidak dibarengi dengan adanya budidaya.

“Tarum ini sendiri mempunyai daya tahan pewarna yang baik dan tahan lama dibanding dengan bahan-bahan yang lain, karena itu kita minta untuk diberdayakan agar dapat memenuhi kebutuhan pasar,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Lotim, Iswan Rakhmadi mengatakan bahwa pihak dari UNS dan UNY tersebut merupakan para tokoh yang peduli dengan kain tenun yang ada di Pringgasela ini, serta tenun Pringgasela binaan Pak Maliki tersebut telah lolos dari segala lisensi.

“Dari informasi yang kita dapat bahwa tenun binaan Pak Maliki ini sudah lolos dari segala bentuk seleksi dan juga perangkat peningkatan kualitasnya,” ungkapnya.

Pihak Pemkab Lotim juga tak tinggal diam. Iswan menuturkan bahwa ia juga akan membantu promosi dan pemasaran produk lokal melalui digital instansi marketing. Sehingga dengan begitu kualitas dan juga daya saing produk lokal Lotim dapat lebih bersaing.

“Selain itu kita juga berupaya melengkapi segala kebutuhan UMKM agar dapat berkembang dengan maksimal,” Tutur Iswan.

Pemilik Galeri Tenun Pringgasela, M. Maliki menuturkan bahwa kedatangan para profesor dan juga tokoh lainnya dari UNS dan UNY ke galerinya tersebut sangat dibutuhkan dalam pengembangan produk turunan dari tenun melalui pendampingan yang dilakukan.

“Ini sangat membantu sekali bagi para UMKM untuk mengembangkan produk turunan dari tenun itu sendiri dan juga peningkatan kualitasnya,” ucapnya.

Bahan pewarna alami yang menjadi daya tarik dari kain tenun Pringgasela ini sendiri masih dilestarikan, namun budidaya dari bahan alam yang digunakan belum ada di Pringgasela sehingga dikhawatirkan lambat laun akan mengalami kelangkaan.

“Kita masih sembarangan untuk bahan alami ini, nantinya kita akan coba budidaya tanaman itu dan alhamdulillah didukung oleh Dispar Lotim dengan akan menyediakan lahannya,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer