32.5 C
Mataram
Jumat, 17 Mei 2024
BerandaBerita UtamaTerdampak Pandemi, Jasa Penukaran Uang Asing Masih Landai

Terdampak Pandemi, Jasa Penukaran Uang Asing Masih Landai

Mataram (Inside Lombok) – Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun belakangan turut berpengaruh pada jasa penukaran uang asing di Lombok. Bisnis tersebut otomatis sepi, karena tidak ada yang melakukan penukaran mata uang asing.

Kondisi tersebut salah satunya terpantau di wilayah Senggigi, yang menjadi daerah wisata dan mulai banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai negara. Kendati demikian, geliat bisnis jasa penukaran uang asing terbilang masih melandai. Belum ada kenaikan meskipun ada event besar seperti MotoGP yang diselenggarakan.

“Kalau untuk tamu lokal masih kurang-kurang menukar, paling dari Pulau Jawa seperti Jakarta menukar. Kalau untuk tamu asingnya area Senggigi masih sedikit yang masuk,” ujar Kasir Money Changer BMC, Irman, Jumat (18/3).

Padahal, sebelumnya sempat tidak ada sama sekali penukaran, karena tamu asing yang datang tidak banyak. Mereka yang datang pun kebanyakan bukan untuk berlibur, melainkan untuk berbisnis saja. Tetapi setelah ada kebijakan dari pemerintah untuk penerbangan domestik tanpa antigen dan PCR, usaha penukaran uang tersebut mulai aktif kembali.

- Advertisement -

“Kebanyakan untuk sekarang mata uang USD banyak ditukar, kalau untuk paling banyak itu domestik dari perantau (PMI/TKI) Malaysia ringgit,” tuturnya.

Adanya pekerja migran Indonesia (PMI) asal NTB yang pulang atau berangkat diakui banyak melakukan penukaran. Namun kini kondisinya tidak sebanyak sebelum pandemi. Hal tersebut dikarenakan masih adanya ancaman penularan virus Covid-19 di Indonesia maupun di negara-negara tujuan PMI.

“Untuk nominal penukaran yang biasa dilakukan sama orang yang datang paling cuma sedikit-sedikit, tapi tergantung juga kadang tidak menentu,” katanya.

Jika belum ada pandemi Covid-19, para PMI asal NTB ketika pulang atau berangkat pasti menukarkan uang asing yang dibawanya dari negara penempatan. “Lokal-lokal ini banyaknya pekerja dari luar negeri yang tukar uang, kalau tamu-tamu atau wisatawan asing itu jarang ada. Tapi kondisi sekarang lebih baik dari sebelumnya,” imbuhnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer