26.5 C
Mataram
Kamis, 9 Mei 2024
BerandaBerita UtamaTerjebak Perang di Sudan, Pelajar Asal Lombok Butuh Bantuan

Terjebak Perang di Sudan, Pelajar Asal Lombok Butuh Bantuan

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Sejumlah mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di ibukota Sudan, Khartoum, masih terisolir akibat perang antara Tentara Sudan dan Paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Suara dentuman senjata bahkan dilaporkan masih terdengar dari asrama mereka tinggal.

Salah satu mahasiswa asal Dusun Kekeran, Desa Batulayar, Lombok Barat, Nila Kaswin yang saat ini kuliah di International University of Africa (IUA) melaporkan bahwa kondisi mereka saat ini berangsur membaik. Namun tidak sedikit dari mahasiswa di sana mengalami tekanan mental karena situasi perang tersebut.

Akibatnya, khusus pelajar perempuan pun telah diungsikan ke tempat yang lebih aman. “Kondisi kami semua alhamdulillah baik, tapi sudah mulai bosan. Ada yang mentalnya sudah mulai down. Kami saling peduli satu sama lain,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp, Kamis (20/4/2023).

Diceritakan Nila, dua kelompok yang saling serang itu tidak hanya berlokasi di satu tempat. Melainkan lokasinya menyebar di beberapa titik. “Perangnya itu tidak hanya pada satu titik lokasi. Mencar dan pindah-pindah, jadi kami tidak bisa katakan itu jauh atau dekat, tapi suara tembakan sesekali terdengar sangat dekat,” tuturnya.

- Advertisement -

Dikatakan, Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Audandan Ikatan Mahasiswa Indonesia (IMI) IUA berinisiatif untuk membuka donasi melalui Lumbung Pangan Gerakan Bersama, Bantu Sesama. “PPI Sudan dan UMI IUA membentuk lambung pangan ini. Alhamdulillah sampai hari ke-6 ini sudah lumayan banyak bantuan dari berbagai pihak,” katanya.

Ia berharap kondisi peperangan ini segera mereda dan kondusif sehingga para mahasiswa bisa belajar dengan normal kembali. Terlebih bagi mahasiswa semester akhir bisa segera menyelesaikan studinya.

“Semoga kondisi ini cepat membaik dan pulih dan semua bisa beroperasi seperti biasa. Terutama bagi WNI ingin lebih nyaman,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu mahasiswa asal Darek, Lombok Tengah (Loteng), Danil Alya mengatakan bahwa situasi terkini masih mencekam. Namun keadaan dan kondisi Warga Negara Indonesia di Sudan masih terpantau dan selamat di bawah monitoring KBRI. “Kondisi WNI terpantau selamat di bawah monitor KBRI),” jelasnya.

Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan logistik saat situasi mencekam seperti saat ini organisasi masyarakat dan elemen mahasiswa saling menjaga satu sama lain. “Kita saling jaga satu sama lain. terutama dalam penyaluran logistik yang dikawal langsung oleh KBRI,” imbuhnya. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer