Lombok Timur (Inside Lombok) – Pelayanan Public Safety Center (PSC) di RSUD Raden Soedjono Selong diniatkan menjadi wadah memberikan layanan gawat darurat secara cepat, tepat dan cermat bagi masyarakat di Lombok Timur (Lotim). Namun kini pelayanan tersebut harus dihentikan lantaran terkendala SDM dalam pengelolaannya.
Layanan PSC 119 di RSUD Selong yang menghabiskan anggaran hampir Rp500 juta saat ini tidak lagi dioperasikan. Pusat pelayanan yang dibangun pada tahun 2021 lalu merupakan terobosan dalam meningkatkan fasilitas layanan dari rumah sakit.
Direktur RSUD Selong, Hasbi Santoso menjelaskan layanan tersebut berhenti dioperasikan karena tidak berjalan optimal setelah adanya bangunan IGD baru di rumah sakit yang tidak jauh keberadaannya dengan gedung PSC. “Tidak optimal keberadaannya sekarang ini karena gedung berjarak puluhan meter dari ruang IGD lama, sehingga memungkinkan mobilitas tenaga kesehatan bisa dilakukan langsung di ruang IGD,” ungkapnya, Kamis (22/08/2024).
Setelah dilakukan pemindahan ruang IGD, pihak rumah sakit terpaksa menghentikan layanan PSC tersebut karena mobilitas nakes yang cukup jauh. Tenaga kesehatan yang bertugas di ruang IGD ini sebelumnya ditugaskan secara bergilir di layanan PSC tersebut untuk memberikan layanan gawat darurat kepada masyarakat.
Keberadaan layanan PSC ini diakui Hasbi cukup membantu kondisi gawat darurat bagi masyarakat, namun dalam operasinya yang menggunakan sistem jemput bola, maka pelayanannya harus berbayar. Meski PSC sekarang dihentikan, namun pihak RSUD tetap berupaya memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat dalam hal kesehatan. “Walaupun dihentikan tapi kita berkomitmen untuk memberikan layanan yang optimal bagi masyarakat,” ujarnya. (den)