Lombok Timur (Inaside Lombok) – TGH. Hazmi Hamzar nyatakan diri akan tetap maju bersama TGH. Gede Khairul Fatihin dalam Pilkada Lotim 2024. Meski ia tak mendapatkan SK B1-KWK dari partainya sendiri yaitu PPP.
PPP sebelumnya telah mengelurkan SK B1-KWK kepada pasangan bakal calon Iron-Edwin. Namun, itu tak membuat politisi senior yang telah puluhan tahun menjadi anggota DPRD Provinsi itu gentar.
“Kalau soal (B1-KWK) PPP itu kan persoalaan partai, kita kan gak bisa marah sama orang yang punya partai. Sehingga kita gak bisa komentar apa-apa,” ungkap TGH. Hazmi, saat dimintai tanggapan di Mataram, Senin (12/08/2024).
Dia mengenang berbagai upaya yang telah dilakukannya selama puluhan tahun turut serta dalam membangun partai berlambang ka’bah tersebut di NTB, terutama di Lombok Timur. “Ya sampai sekarang ini kan kita gak henti-hentinya membangun komunikasi, membesarkan partai,” tuturnya.
Walau tak mendapatkan dukungan dari PPP, Ketua Dewan Pembina Yayasan Maraqitta’limat itu menyatakan kemantapan hatinya untuk tetap maju dalam kontestasi Pilkada Lotim tahun 2024 ini bersama TGH. Gede Fatihin.
“Saya sudah dari awal bilang sama teman-teman di PPP, saya minta izin kalaupun saya gak dapat rekom (B1-KWK) dari PPP. Saya akan tetap maju walaupun dari partai lain” tegas politisi asal Mamben Lauk ini.
Ia merasa cukup heran dengan sikap PPP yang menyebut akan mengeluarkan B1-KWK untuk dirinya, jika dia telah memiliki pasangan dan partai koalisi yang sudah pasti. Sedangkan, pasangan Iron-Edwin yang bukan kader PPP, justru diberikan B1-KWK padahal belum memiliki dukungan pasti juga dari partai lain.
“Kita diminta untuk ngeluarkan (mendapatkan B1-KWK) dari partai lain, baru dia keluarkan punya kita. Tapi kan jadinya orang (partai lain, Red) bertanya juga punya kamu (dari partai sendiri) mana,” bebernya heran.
Seharusnya kata dia, partainya sendiri yang harusnya lebih dulu mengekuarkan B1-KWK, yang kemudian bisa dibawanya untuk mencari koalisi ke partai lain.
TGH. Hazmi optimis akan tetap mendapatkan B1-KWK dari partai Demokrat. Walapun dirinya batal berpasangan dengan bendahara DPD Demokrat NTB, Lalu Satriadi. “Ini hanya persoalan waktu, itu bukan persoalan orang (partai lain, Red) tidak memberi. Belum waktunya saja partai lain mengeluarkan,” terangnya.
Pihaknya juga berkeyakinan akan bisa mendapatkan partai koalisi dan memenuhi persyaratan minimal 10 kursi. Sebagai kendaraannya untuk mendaftar ke KPU pada 27-29 Agustus mendatang. “InsyaAllah lah cukup,” sambungnya.
Deklarasi akan segera dilakukan TGH. Hazmi dan TGH. Gede Fatihin setelah partai koalisinya pasti. Dan saat ini pihaknya masih terus menjalin komunikasi intens dengan beberapa partai. Meski masih enggan membeberkan secara gamblang partai mana saja yang sudah pasti akan masuk koalisinya. “Secukupnya lah, hanya kita belum bisa publikasikan saja,” pungkasnya. (Yud)
