Mataram (Inside Lombok) – Gempa bumi dengan magnitudo M7,1 mengguncang wilayah Laut Jawa (utara Lombok), tepatnya berlokasi di laut pada jarak 163 kilometer (km) arah timur laut Kabupaten Lombok Utara (KLU) pada kedalaman 525 km. Meski begitu, belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa dari peristiwa gempa itu. Di mana aktivitas masyarakat KLU disebut masih berjalan normal.
“Alhamdulillah belum ada laporan kerusakan akibat gempa tadi pagi. Sampai saat ini tidak ada masyarakat yang mengungsi, korban jiwa tidak ada,” ungkap Kalak BPBD KLU, M. Zaldy Rahadian saat dihubungi Inside Lombok, Selasa (29/8).
Gempa bumi yang terjadi pada Selasa (29/8) dini hari, sekitar pukul 03:55 Wita hampir dirasakan oleh seluruh masyarakat di Pulau Lombok karena guncangannya yang cukup besar. Namun sampai dengan saat ini aktivitas masyarakat tetap berjalan lancar seperti biasa.
“Kondisi masyarakat aman tidak ada yang takut karena gempa terjadi di utara Lombok dampaknya dirasakan oleh Kabupaten Lombok Utara,” tuturnya.
Berdasarkan laporan dari BMKG gempabumi dirasakan di Kuta dengan skala intensitas V MMI, Gianyar, Denpasar, Waingapu, Lombok, Sumbawa IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Karangkates III – IV MMI, Banjarmasin, Kuta Selatan, Tabanan III MMI, Trenggalek II – III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Kendati demikian, masyarakat diminta untuk tetap berhati-hati setelah terjadinya gempa bumi
“Imbauan tetap kita sampaikan untuk berhati-hati dan tetap waspada, karena KLU berada di zona lempengan dan patahan yang sewaktu-waktu bisa terjadi gempa,” imbuh Zaldy.
Sebelumnya, laporan BMKG menyebut dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam (Deep Focus) akibat adanya aktivitas karena slab pull (tarikan extensional Lempeng Australia ke bawah) pengaruh gaya gravitasi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan kombinasi pergerakan mendatar turun (oblique normal).
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan. (dpi)