Mataram (Inside Lombok) – Ada tiga festival di Pulau Sumbawa dicoret dari daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 yang diusung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Di antaranya Festival Tambora, Festival Taliwang dan Festival Pesona Moyo. Untuk Festival Taliwangan bahkan harus absen untuk yang kedua kalinya pada KEN.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) KSB, Burhanuddin mengatakan beberapa festival yang tidak masuk ke KEN 2023 tentu jawabannya ada di tim kurator Kemenparekraf. Namun Pemda KSB tak patah arang. Pada pengusulan KEN 2023 yang telah dikurasi oleh Kurator Nasional pada Desember 2022 pihaknya mengajukan Festival Ballona.
“Kami melihat, nilai festival ini lebih baik karena akan menggabungkan berbagai event lokal dari Desa Wisata lainnya yang dilakukan pada waktu tahunan yang panjang terintegrasi,” ujar Burhanuddin, Selasa (31/1).
Jika Festival Ballona berhasil masuk ke jadwal KEN, maka festival berbasis kerakyatan akan bisa disaksikan di Sumbawa Barat. Festival Ballona adalah festival yang ide, gagasan dan penyelenggaraannya dilakukan oleh masyarakat Desa Wisata Kertasari di Kecamatan Taliwang.
“Penyelenggaraan festival ini didukung dengan dana, pemikiran dan penanganan berbagai stakeholder (pentahelix pariwisata),” tuturnya.
Kendati, tiga festival di pulau Sumbawa yang dicoret dalam KEN memang bukan keinginan Pemda KSB. Bahkan diharapkan bisa masuk, namun harus melewati kurasi sesuai dengan penentuan dari Kemenparekraf. Dari pemerintah sendiri sudah mengajukan agar masuk beberapa festival di pulau Sumbawa, termasuk festival Taliwangan. Lantaran dua tahun belakangan ini untuk festival Taliwangan tidak dilaksanakan.
“Festival Taliwang tidak dilaksanakan selama dua tahun terakhir karena kondisi pandemi Covid-19 yang memberlakukan PPKM. Kita tidak boleh melakukan kegiatan yang mengumpulkan orang,” terangnya.
Selain itu, gelaran Festival Taliwang yang terjadwal pada bulan November 2022 disaat yang sama masih bersuasana pelaksanaan summit meeting G20 di Bali. Pada waktu yang hampir bersamaan pula ada MXGP di Mandalika, sehingga tidak menurunkan perhatian publik terhadap event tersebut.
“Kami memprediksikan kebesaran dua event diatas menurunkan perhatian publik ke event Festival Taliwang yang sudah kadung besar pada tahun 2020,” ungkapnya.
Dampak lanjutannya, atas persetujuan bersama legislatif dan eksekutif maka dana Festival Taliwang pun dihapus pada perubahan APBD 2022 lalu. Sementara itu, Festival Taliwang yang dicoret dalam KEN 2023 ada Festival Tambora, Festival Pesona Moyo dan Festival Taliwang. Sebagai gantinya, Senggigi Sunset Jazz (Lombok Barat), Gili Festival (KLU) dan Festival Perang Topat (Lombok Barat).
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaludin Maladi menyebutkan tahun ini ada empat event NTB yang masuk, sayangnya untuk festival Tambora justru dicoret di KEN 2023. Festival Tambora adalah festival yang memperingati letusan Gunung Tambora itu merupakan hajatan terbesar dan paling ditunggu oleh masyarakat Dompu dan Bima.
“Terkait dengan dicoretnya tahun ini festival Tambora dari KEN, pemprov NTB tetap mengusulkan tiap tahun masuk ke KEN,” ujarnya. (dpi)