Lombok Timur (Inside Lombok) – Semakin hari minat baca di tengah masyarakat sekarang ini sudah jauh menurun. Terlebih pada era digital seperti saat ini. Di mana sudah jarang sekali ditemui anak-anak maupun pemuda yang membaca buku, dikarenakan lebih menyenangi dunia gadget.
Dalam meningkatkan minat baca di tengah masyarakat, komunitas literasi Persona Dendeng rutin setiap minggunya menggelar lapak membaca bagi para anak-anak maupun pemuda. “Di zaman saat ini kami tertarik menanamkan minat baca kepada masyarakat, karena membaca adalah jendelanya dunia,” ucap Hirpan Rosyidi Ketua Persona Dendeng, Jumat (04/02).
Dikatakan Hirpan, pentingnya menanamkan minat baca kepada masyarakat, sehingga dengan membaca dapat membuka gerbang ilmu dan menambah wawasan para pembacanya.
“Ilmu dari buku banyak yang dapat kita peroleh, maka dari itu minat baca itu sangat penting. Terlebih di masa sekarang ini, kita mencoba untuk menanamkan kecintaan terhadap ilmu melalui buku,” ucapnya.
Lapak buku yang digelar komunitas tersebut bukan saja terfokus pada satu hal, akan tetapi mengajak para anak-anak untuk belajar bahasa inggris, serta memperkenalkan anak-anak usia dini untuk mengenal cerita bergambar. Dikarenakan pada usia tersebut masih belum fasih dalam hal membaca.
Komunitas Persona Dendeng dibentuk sejak tahun 2020 lalu, di mana dari awal terbentuknya sudah rutin melaksanakan lapak membaca bagi anak-anak dan pemuda. Akan tetapi lapak membaca saat ini masih difokuskan dari dusun ke dusun di Desa Aikdewa, Kecamatan Pringgasela, Lotim.
“Kita laksanakan lapak membaca ini dua kali dalam seminggu, itu kita lakukan dari dusun ke dusun yang ada di Desa Aikdewa. Dikarenakan saat ini kita masih terkendala pada tenaga penggerak yang masih sedikit jika kita laksanakan di luar,” jelasnya.
Adapun kendala yang dihadapi komunitas ini yakni masih kurangnya pilihan buku yang disajikan bagi para pembaca. Sehingga saat ini komunitas tersebut berharap, adanya pihak yang tergerak hatinya untuk membantu pengadaan buku yang akan disajikan di lapak baca.
“Jumlah buku yang kita miliki bisa masih dibilang sedikit, sehingga tak jarang kita mendapat bantuan buku dari para donatur. Mungkin ada yang mau membantu kita, bisa dengan menyumbangkan bukunya untuk adik-adik kita,” pungkasnya. (den)
