Lombok Tengah (Inside Lombok) -Komando Distrik Militer (Kodim) 1620/Lombok Tengah (Loteng) menggandeng tokoh agama (toga), tokoh masyarakat (toma), serta tokoh adat (todat) untuk mencegah penyebaran paham radikal di kalangan milenial.
Pada kegiatan pembinaan komunikasi sosial (Komsos) cegah tangkal radikalisme di Makodim, Rabu (27/10/2021), Komandan Kodim (Dandim) 1620/Loteng, Letkol Inf I Putu Tangkas Wiratawan mengatakan paham radikalisme sangat bertentangan dengan ideologi pancasila.
“Inilah yang kami gaungkan bersama rekan-rekan babinsa di desa, untuk terus bersama dengan masyarakat yang ada di wilayah dalam menangkal dan mencegah radikalisme. Agar toleransi antar suku dan agama terus terjalin,” terangnya.
Dia mengajak seluruh masyarakat khususnya para toga, toma, maupun todat untuk terus jaga toleransi sebagai langkah pencegahan terhadap bahaya radikalisme. “Karena ini merupakan atensi kita, dan saya yakin masyarakat Lombok Tengah sikap toleransinya terhadap sesama sangat kondusif,” jelasnya.
Terkait itu, Dandim juga menegaskan kepada para tokoh agar lebih menekankan dan mengingatkan kepada generasi milenial untuk tidak mudah terprovokasi dengan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri, orang lain, maupun kelompok.
“Sebisa mungkin pemuda-pemuda kita di wilayah dilakukan pencegahan dan selalu ingatkan dan terus ingatkan,” tegasnya.
Dengan harapan kepada para tokoh selain tangkal radikalisme bahaya, narkoba, dan pergaulan bebas yang sampai saat ini rentan mempengaruhi para pemuda di masing-masing desa.
“Untuk itu ini menjadi perhatian kita bersama. Kepada anak-anak kita, agar tidak keluar dari norma-norma yang ada,” imbuhnya.