25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaTolak Dipanggil DPMD, Kades Sigerongan Sebut Gaya Rambutnya Bantu Promosikan Desa

Tolak Dipanggil DPMD, Kades Sigerongan Sebut Gaya Rambutnya Bantu Promosikan Desa

Lombok Barat (Inside Lombok) – Kades Sigerongan, Dian Siswadi Sasmita tak terima akan dipanggil Dinas PMD Lobar. Pemanggilan itu sebelumnya menyangkut gaya rambut nyentrik ala punk yang membuat Dian viral di berbagai platform media sosial akhir-akhir ini.

“Tanggapan saya soal itu, Kepala Dinas PMD saya sarankan harus memperbaiki psikologinya. Karena kok kepala Dinas PMD mengurus rambut?” ketus Dian saat dikonfirmasi, Rabu (08/03/2023).

Menurutnya, Kepala Dinas PMD seharusnya lebih mengurus soal pemberdayaan desa, bumdes, kemudian regulasi dan berbagai inovasi desa yang berjalan sesuai dengan program pemerintah kabupaten.

“Ini kok mengurus rambut. Besok kalau ada rambut kades yang gondrong dipanggil juga, besok ada kades yang botak, tidak punya rambut dipanggil. Kalau masalah rambut itu masalah tukang cukur rambut, bukan Kepala Dinas PMD,” lugas Dian.

Ia pun mengaku keberatan dengan pemanggilan dirinya, lantaran sejauh ini penampilan nyentriknya dirasa tidak berpengaruh buruk terhadap kinerjanya di desa. “Program tidak ada masalah, Kadis PMD yang bermasalah,” singkatnya.

Terkait dengan tujuan pemanggilannya sebagai langkah antisipasi agar etika-etika para pejabat desa tidak menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat, dirinya justru mempertanyakan balik terkait etika kesopanan tersebut.

“Kalau kita berbicara etika kesopanan, lalu secara logikanya, rambut yang model bagaimana kah yang dikatakan rambut itu sopan,” ujar Dian retoris. Dia pun balik bertanya, apakah ada undang-undang yang mengatur mengenai rambut sopan dan tidak sopan.

Lebih lanjut, Dian menyebut gaya nyentriknya sebagai salah satu bentuk mengekspresikan diri dari sisi yang positif. Selama hal itu tidak mencederai program-program yang dijalankannya di pemerintahan desa yang dipimpinnya.

Bahkan, ia mengklaim gaya nyentriknya sebagai salah satu langkah untuk memperkenalkan desanya. “Ini kan bentuk kita mempromosikan desa, objek-objek wisata dan lainnya di desa,” terang dia.

Menurutnya, efek dari viralnya dirinya dengan gaya nyentrik itu mulai berdampak juga bagi masyarakat setempat. Banyak masyarakat dari luar Lobar yang mulai berkunjung ke Desa Sigerongan.

“Tentu ada saya lihat peningkatan ekonomi. Ada orang orang berbelanja beli ikan hias berdatangan setelah dia lihat di YouTube, TikTok, Facebook. Banyak dari Lombok Timur. Tapi saya lihat persentasenya belum signifikan,” ujarnya.

Selain itu, Dian mengaku belum berkeinginan mengubah gaya rambutnya dalam waktu dekat. Salah satunya, karena banyak warga yang berdatangan dan meminta berfoto dengannya.

Sementara itu, Kadis PMD Lobar, Heri Ramadhan justru menanggapi secara santai penolakan Dian untuk dipanggil pihaknya. “Itu hak yang bersangkutan (mau menolak atau protes jika dipanggil),” lugasnya singkat melalui pesan WhatsApp.

Saat dikonfirmasi terkait kelanjutan rencana pemanggilan itu, dirinya tak memberi penegasan. “Kapan-kapan (akan dipanggil), nanti kalau sempat,” tutup Heri. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer