Lombok Timur (Inside Lombok) – Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Laskar Benteng Hitam gelar demonstrasi di gedung DPRD Lotim sebagai bentuk protes atas kenaikan harga BBM.
Massa aksi menilai bahwa kebijakan menaikkan harga BBM tersebut sangat tidak pro rakyat dan cenderung merugikan. Para pemimpin harusnya mencerdaskan rakyat. Namun kenyataannya saat ini mereka dengan terang-terangan membodohi rakyatnya sendiri.
“Pemerintah lebih mementingkan anggaran yang banyak tersedot oleh proyek IKN yang sangat berpotensi korupsi,” ucap Kordum Aksi, Aulia Habiburrahman, Selasa (06/09).
Mereka menyebut pemerintahan saat ini tidak berjalan dengan baik dan cenderung kebijakan pemerintah yang sangat mencekik masyarakat. Masyarakat masih berupaya menumbuhkan ekonominya pasca dilanda Pandemi. Namun nyatanya pemerintah malah mengeluarkan kebijakan menaikkan harga BBM yang berpotensi membuat harga bahan lainnya juga akan ikut naik.
“Katanya pasal 1 ayat 1 Negara Republik Indonesia ini di atas kendali rakyat. Namun kebalik yang kita dapatkan,” jelasnya.
Massa kemudian berhasil merangsek masuk ke halaman DPRD Lotim dengan penjagaan dari personel kepolisian. Keluar menemui massa, Ketua DPRD Lotim, Murnan menyambut baik dan menerima semua tuntutan massa, serta akan langsung ditindaklanjuti ke Pemerintah Pusat.
“Kami DPRD Lotim siap bersurat untuk menyampaikan keinginan massa dan akan mengawalnya,” katanya.
Namun massa tak merasa puas, massa meminta untuk melakukan diskusi dengan DPRD di Ruang Rapat Utama. Akan tetapi pihak DPRD Lotim mengajak berdiskusi di Ruang Rapat Kerja II dikarenakan Ruang Rapat Utama harus memperoleh perizinan juga dari Pemerintah Daerah. (den)