Mataram (Inside Lombok) – Berdasarkan Instruksi Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 14 tahun 2022, Kota Mataram masih berada pada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level tiga. Hal ini karena kontak tracing atau penelusuran pasien Covid-19 yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (nakes) di Kota Mataram masih rendah.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Mataram sekaligus Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram, I Nyoman Suwandiasa mengatakan rendahnya tracing yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, disebabkan karena banyak yang terpapar Covid-19. Sehingga upaya tracing yang dilakukan tidak maksimal.
“Sesuai inmendagri nomor 14 tahun 2022 Kota Mataram masih di level 3. Ada yang lemah dari kita yaitu dari tracingnya,” katanya, Selasa (1/3) di Mataram.
Disebutkan, jumlah nakes yang terpapar Covid-19 hampir 60 persen. Padahal, nakes merupakan ujung tombak yang melakukan tracing. Sehingga jumlah tracing yang bisa dilakukan tidak bisa memenuhi standar yang sudah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Nakes banyak terpapar. Pelacakan, tidak bisa kita penuhi standar kemenkes,” ujarnya. Berdasarkan standar Kemenkes, tracing kontak yang harus dilakukan yaitu sebanyak 15 orang jika ditemukan satu orang pasien Covid-19. “Itu yang kemarin kita kurang,” sambungnya.
Sementara jumlah tracing yang bisa dilakukan oleh nakes saat ini kurang dari 10 orang. Padahal sebelumnya jumlah tracing yang dilakukan bisa mencapai 18-19 orang jika terdapat satu orang terpapar Covid-19.
Untuk parameter yang lain, sambung Nyoman, disebut sudah cukup bagus. Misalnya untuk bed occupancy rate (BOR) sebesar 20 persen, kasus harian sudah terjadi penurunan dan beberapa lainnya.
“Yang lain bagus. Cuma tracing aja kita lemah,” tegasnya. Satgas Covid-19 Kota Mataram menargetkan, pada evaluasi mendatang Kota Mataram bisa turun level. Karena saat ini, tenaga kesehatan sudah pulih dan bisa melakukan tracing yang lebih maksimal.
“Dengan kondisi nakes kita yang sudah sembuh dan on fire lagi dan kita capai lagi pelacakan target yang ditentukan oleh kemenkes,” ungkapnya.
Untuk capaian vaksin di Kota Mataram disebut tidak ada persoalan. Pasalnya vaksin dosis pertama di Kota Mataram sudah mencapai 100 persen lebih dan dosis ketua lebih dari 80 persen. “Vaksin tidak ada persoalan,” pungkasnya. (azm)