Mataram (Inside Lombok) – Tujuh warga Nusa Tenggara Barat dinyatakan sembuh dari Corona Virus Deasese 2019 (COVID-19) berdasarkan laporan Tim Gugus Tugas COVID-19 NTB, 8 Mei 2020.
“Hari ini terdapat tujuh orang yang sembuh dari COVID-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif,” kata Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 NTB HL Gita Ariadi di Mataram, Jumat.
Ketujuh warga NTB sembuh dari COVID-19, yakni empat dari Kota Mataram, antara lain pasien Nomor 20 inisial MZ, laki-laki usia 40 tahun, warga Kecamatan Cakranegara. Pasien Nomor 92, inisial HK, perempuan usia 46 tahun, warga Kelurahan Kekalik, Kecamatan Sekarbela.
Selanjutnya, pasien Nomor 198 inisial RS, laki-laki usia 31 tahun, warga Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan. Pasien Nomor 199 inisial M, perempuan usia 32 tahun, warga Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan.
Kemudian, dua orang dari Kabupaten Lombok Barat pasien Nomor 116 inisial S, laki-laki usia 61 tahun, warga penduduk Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi. Pasien Nomor 120 inisial M, laki-laki usia 25 tahun, juga warga Desa Perampuan.
“Satu lagi warga Kabupaten Lombok Timur, pasien Nomor 196 inisial HH, perempuan usia 19 tahun, warga Desa Moyot, Kecamatan Sakra,” ujarnya.
Selain pasien sembuh, kasus baru positif COVID-19 pada hari ini hanya satu orang, yakni pasien Nomor 313, inisial IGEA (19), laki-laki, warga Kelurahan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.
Diketahui, pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19, namun memiliki riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19 Nomor 290. Meski demikian, kata Sekda NTB itu, pasien dalam kondisi baik dan saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB.
Menurutnya, dengan adanya tambahan satu kasus baru terkonfirmasi positif, 7 tambahan sembuh baru, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif COVID-19 di Provinsi NTB sampai dengan saat ini sebanyak 313 orang, dengan perincian 88 orang sudah sembuh, 6 orang
meninggal dunia, serta 219 orang masih dirawat dan dalam keadaan baik.
“Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19, petugas kesehatan tetap melakukan contact tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif,” katanya. (Ant)