Lombok Tengah (Inside Lombok) – Uji coba program makan bergizi gratis yang gelar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Lombok Tengah (Loteng). Program tersebut dilaksanakan oleh Kita Indonesia Prabu (Kipra) yang merupakan organisasi non pemerintah.
Simulasi makan siang bergizi gratis di salah satu MIN di Lombok Tengah banyak menyisakan cerita unik. Banyak diantaranya siswa yang enggan makan karena ingin berbagi dengan saudaranya.
Ketua DPW Kipra NTB Haerudin mengatakan, pihaknya saat membagikan secara lansung makanan yang sudah disajikan kepada para siswa banyak diantara mereka yang enggan makan disekolah karena siswa ingin membawa pulang.
“Tadi saya lihat ada yang tidak mau makan karena mau dibawa pulang. Katanya apa, dia harus berbagi dengan saudaranya di rumah,” ujarnya, Jumat (3/1) di Praya.
Menurutnya, kondisi ini cukup miris melihat kondisi tersebut. Ke depan kami berharap program ini bisa menyentuh sampai ke pelosok-pelosok Indonesia. Terlebih program ini masih dalam simulasi di Loteng.
“Dikira saja masih terjadi seperti ini apalagi di pelosok. Kami berharap program makan bergizi gratis ini bisa menyentuh sampai ke Pelosok,” imbuhnya.
Sementara itu banyak diantara siswa enggan makan di sekolah. Mereka lebih memilih membawa makanannya pulang ke rumah dengan alasan sudah kenyang.
Selain itu mereka juga mengaku karena ingin makan dan berbagi bersama orang tuanya.
“Saya masih kenyang, makanya saya mau bawa pulang. Buat dimakan bersama keluarga juga dirumah, sudah makan sedikit aja tadi,” ujar salah satu siswa Viola.
