Mataram (Inside Lombok) – Siswa SMPN 4 Mataram, Dewi Syifa Annisa (12) yang sempat viral beberapa waktu lalu karena tawaf menggunakan seragam sekolah di Ka’bah saat Umrah ke Makkah ternyata memiliki prestasi yang membanggakan di bidang pencak silat. Pada Desember 2022 lalu, ia mendapatkan dua medali emas pada NTB CUP dan Mataram Championship.
Dewi Meliani Fitriati, orang tua Syifa mengaku sangat bangga dengan prestasi yang diraih anaknya. Sehingga dihadiahkan untuk bisa melaksanakan ibadah umrah bersama bapak dan kakaknya pada Januari lalu. Umrah keluarga itu pun menjadi viral, lantaran unggahan di akun TikTok @dewisyifa02 yang menyebut Syifa tengah bolos sekolah saat menjalankan ibadah tersebut.
“Dia berangkat umrah pada tanggal 22 Januari 2023 bersama abi-nya (bapak) dan kakaknya. Ini hadiah dari abinya karena Syifa memenangkan medali emas di event tournament pencak silat NTB CUP & Mataram Championship,” ujar Dewi, Rabu (1/3) pagi.
Selain prestasi pada tahun 2022, siswi SMPN 4 Mataram ini juga aktif mengikuti ajang-ajang pertandingan di luar daerah. Karena saat ini, Syifa fokus untuk menekuni salah satu cabang olahraga bela diri tersebut.
“Syifa pernah dapat perak di Bali Championship cabor pencak silat kategori tanding di tahun 2020. Di tahun 2022 d bulan Juli dapat perunggu juga di Bali Championship cabor pencak silat kategori seni tunggal baku,” katanya.
Dewi berharap, cabor beladiri yang ditekuni oleh anaknya bisa membawa hingga ke tingkat Internasional. “Harapan kami orang tua Syifa bisa go internasional,” harapnya.
Di sisi lain, pakaian seragam yang digunakan pada saat tawaf kata Dewi, memang sengaja dilakukan agar menjadi doa kepada semua siswa dan guru yang ada di SMPN 4 Mataram. Sebelum diunggah di media sosial, pihak orang tua meminta izin kepada guru di sekolah tersebut sebagai antisipasi adanya penolakan.
“Foto pakai baju seragam sekolah juga saya kirim ke wali kelas dan guru BK-nya saat itu.
Respond beliau ‘alhamdulillah semoga menjadi doa agar seluruh keluarga SMPN 4 Mataram segera menyusul menjadi tamu Allah ke Baitullah’,” tutur Dewi.
Selain sebagai doa, alasan Syifa mengenakan seragam sekolah sebagai bentuk kecintaannya terhadap lembaga pendidikan tempatnya menuntut ilmu saat ini. Karena pihak sekolah memberikan dukungan penuh terhadap aktivitas yang dilakukan Syifa.
“Alasannya karena dia merasa bangga dengan sekolahnya SMPN 4 MATARAM atas Dukungan selama ini atas prestasi-prestasinya dan agar seragam sekolahnya menjadi Barokah,” ungkapnya.
Terkait dengan kata-kata “bolos” yang ada di keterangan video yang diunggah Dewi di akun TikTok-nya, memang sengaja dibuat seperti itu. Namun, sebelum berangkat umrah Syifa sudah berpamitan dengan semua guru dan teman-temannya.
“Dulu mamanya bolos ke kokok jangkuk, anaknya ke Makkah. Emang bahasa nyeleneh itu cepet bikin viral. Bolos bukan bolos yang lompat pagar. Syifa sudah izin kok, sebelum berangkat sempat foto sama temennya 1 kelas,” tutup Dewi. (azm)